Renungan Untuk Pelayan Gereja- Disiplin Diri

DISIPLIN DIRI
Bacaan: 1 Korintus 9:24-27
Menjadi pelayan Tuhan sungguh amat mulia, namun begitu banyak tantangannya. Jika kita tak taat pada tuntunan Firman Allah pasti kita akan tersesat dan menyesatkan orang.
Jika kita mencermati realitas yang ada akan nampak jelas bahwa semakin banyak pelayan Tuhan yang memanfaatkan jabatan gerejawi yang ia jabat hanya untuk kepentingan dirinya. Ini tentu harus diwaspadai jangan sampai gaya hidup modern menjadi gaya hidup seorang pelayan Tuhan sebab jika demikian jemaat akan turut disesatkan. Sebagai pelayan Tuhan kita harus mawas diri agar senantiasa berada dalam tuntunan firman Tuhan. Karena itu cara berpikir dan bertindak seorang pelayan Tuhan haruslah sesuai kebenaran Allah.
Saudaraku, pada kenyataannya begitu banyak orang yang, mampu mengajarkan segala kebaikan dan kebenaran Tuhan, namun mereka tidak hidup dalam kebaikan dan kebenaran Tuhan itu. Ini berbahaya sebab akan menyesatkan umat yang senantiasa hidup bercermin dari kehidupan gembalanya. Dunia modern sudah semakin merusak gaya hidup pelayan Tuhan karena itu kita harus tegas agar lnjil yang kita beritakan tetap memiliki kewibawaan rohani. Kita tak perlu munafik sebab itu akan menghancurkan diri kita dan pelayanan yang Tuhan percayakan pada kita.
Mengapa nilai-nilai duniawi dan produk modern begitu berpenguruh dalam kehidupan para pelayan gereja? Penyebabnya tak karena kita tidak melatih diri kita untuk hidup sebagai pelayan Tuhan. Seringkali kita bertindak hanya menurut tuntutan dan selera zaman.
Saudaraku. jika kita masih ingin menjadi peiayan Tuhan marilah kita serius menjalankan kepercayaan Tuhan itu dengan cara hidup menurut disiplin Tuhan. Hidup menurut disiplin Tuhan tentu tidak mudah sebab membutuhkan tekad dan pengorbanan yang luar biasa. Jika kita ingin tetap menjadi pelayanan Tuhan maka kita harus melatih diri kita hidup menurut disiplin seorang murid Tuhan.
Saudaraku, jika kita ingin pelayanan kita berhasil dan berkenan kepada Tuhan, sudah saatnya kita bertanya pada diri kita sendiri: ”Sudahkah saya hidup menurut disiplin Tuhan dan mengajarkan kebenaran Tuhan menurut disiplin rohani yang Yesus teladankan? " Kalau belum atau kita mulai mengabaikannya, marilah mulai saat ini kita tingkatkan kembali disiplin pelayanan seperti yang Tuhan ajarkan. Kita tidak usah gengsi, sekalipun kita pendeta, gembala, penatua atau  kita perlu mawas diri bahkun harus rajin periksa diri. Kalau kita sudah menyimpang dari aturan Tuhan maka kita tegakkan lagi agar pelayanan kita dapat memberikan pengaruh yang kuat dan benar dalam kehidupan jemaat. Dan semuanya itu dapat terjadi jika kita menegakkan kembali disiplin rohani yang Tuhan ajarkan dan teladankan.
Sebagi pelayan Tuhan kita tidak boleh hanya pandai berteori dan hebat berkhotbah tetapi harus mampu menjadi pelaku fimlan agar layak diteladani.
Banyak pelayan Tuhan menganggap bahwa mendisiplinkan diri itu tidak penting. Akibatnya kita menyaksikan pelayanan yang tanpa arah dan tidak tepat sasaran. Harus kita ingat bahwa disiplin diri amat mendasar dalam kehidupan seorang pelayan. Disiplin diri itu berbicara tentang banyak hal, baik dalam bidang rohani maupun daiam bidang kehidupan Iainnya. Disiplin diri juga bicara tentang kesehatan tubuh, kebersihan, gaya hidup, perencanaan keuangan dan tentu tentang kekudusan, ketulusan, kebaikan, kcarifan, kesabaran dan kebenaran.
Saudaraku, sebagai pelayan Tuhan kita harus belajar mendisiplinkan diri dalam segala hal agar kita tidak menjadi batu sandungan bagi jemaat dan sesama pelayan. Seperti yang dikatakan Paulus, setiap orang yang mengambil bagian dalam pertandingan, patut menguasai diri dalam segala hal. Jika kita menerapkan disiplin Tuhan, pasti pelayanan kita akan memberikan dampak positif bagi kemajuan dan keselamatan jemaat.
Saudaraku, jika kita mulai mengabaikan disiplin dalam hidup rohani, marilah kita bangun kembali citra kepelayanan kita agar nama Tuhan senantiasa dimuliakan di dalam diri kita. Jika Tuhan dimuliakan maka kita tidak akan ditolakNya.

DISIPLIN DIRI ADALAH NAFAS HIDUP SEORANG PELAYAN TUHAN
1 Korintus 9:24-27
9:24 Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!
9:25 Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.
9:26 Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul.
9:27 Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.

Komentar