Urapan Tuhan menghasilkan kuasa

Baca: Yesaya 10:20-27a
“Pada waktu itu beban yang ditimpakan mereka atas bahumu akan terbuang, dan kuk yang diletakkan mereka atas tengkukmu akan lenyap.” Yesaya 10:27a










Tuhan berkata, “...kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (Kisah 1:8). Setiap anak Tuhan harus memiliki kerinduan untuk dipenuhi Roh Kudus, karena kuasa Roh Kuduslah yang mampu membebaskan semua belenggu dan kuk dalam kehidupan semua orang.

Bersama Roh Kudus kita dimampukan melakukan pekerjaan-pekerjaan besarNya di atas bumi. Jika kita ingin melakukan pekerjaan yang dikehendaki Bapa, kita sangat membutuhkan urapan kuasa Roh Kudus. Ketika Elia hendak terangkat ke sorga ia berkata kepada Elisa, “ ‘Mintalah apa yang hendak kulakukan kepadamu, sebelum aku terangkat dari padamu.’ Jawab Elisa: ‘Biarlah kiranya aku mendapat dua bagian dari rohmu.’ “ (2 Raja-Raja 2:9). Elisa merindukan urapan yang sama yang dimiliki Elia. Elisa sadar tanpa urapan Tuhan dia tidak akan mampu melakukan perkara-perkara besar.

Urapan adalah kuasa Tuhan yang dahsyat yang sanggup mengubah hidup seseorang secara permanen dan merupakan pengalaman indah bersama Tuhan yang tak dapat terlupakan. Mari belajar dari Tuhan yang penuh urapan dari sorga sehingga di setiap pelayananNya Dia selalu melakukan perbuatan-perbuatan heran dan ajaib. Urapan inilah yang menarik banyak orang datang kepadaNya. Alkitab menyatakan, “...tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan kuasa Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia.” (Kisah 10:38).

Tuhan Yesus dipenuhi oleh urapan sorgawi karena Ia selalu bersekutu dengan Bapa. Kita pun dapat mengalami urapan kuasaNya asal kita senantiasa berdoa dan bersekutu dengan Tuhan. Tanpa kekariban dengan Dia kita tidak akan mengalami kuasaNya, sebab urapan dari Tuhan dapat lenyap bila kita jarang bersekutu dengan si Pemberi urapan itu. 

Rasul Paulus mengingatkan, “Berdoalah setiap waktu di dalam Roh...,” (Efesus 6:18b), itulah kunci menikmati urapanNya.

Komentar