Kutuk dan kelepasannya

Baca: Kejadian 3:14-24
“Ia (Tuhan Allah) menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkanNyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan”  Kejadian 3:24











Pelanggaran terhadap hukum Alah menyebabkan terjadinya kutuk atau kematian. Dari awal Allah telah memperingatkan manusia pertama (Adam) untuk taat kepadaNya agar tidak terjadi ‘kematian’. Namun Adam dan Hawa telah melanggar, itulah permulaan terjadinya kutuk.

Dalam Kejadian 3 kita baca akibat dari kutuk: penderitaan, rejeki yang harus susah payah dicari, tanah-tanah mengeluarkan semak duri, penyakit bermunculan dan lain-lain; kematian menguasai manusia. Kematian ada dua macam: kematian jasmani, dan kematian kekal (kematian kedua) yaitu apabila setelah tubuh jasmani mati, roh dicampakkan ke dalam lautan api neraka kekal. Kematian yang sesungguhnya ialah kematian yang menimpa roh, bukan tubuh. Ketika Adam berbuat dosa dia ‘mati’; bukan mati tubuhnya, melainkan rohnya, walaupun akhirnya tubuh jasmaninya juga mengalami kematian saat ia berusia 930 tahun (baca Kejadian 5:5). Ketika roh Adam ‘mati’ karena dosa, hubungannya dengan Allah terputus. Manusia pun mempunyai ‘tuan’ baru yaitu Iblis si penipu yang telah membujuknya berbuat dosa. Manusia menjadi ‘budak’ dosa.

Manusia tak mungkin memperoleh keselamatan melalui perbuatan baik semata. Roh manusia telah mati itu harus dihidupkan kembali oleh Roh Allah apabila ingin selamat. Manusia harus mengalami ‘kelahiran baru’ melalui Kristus yang menebusnya dari segala dosa dengan darahNya. Jika tidak, perbuatan baik apa pun akan sia-sia, tak akan mampu mengubah nasibnya dari api neraka dan penghukuman kekal karena “Upah dosa ialah maut;” (Roma 6:23). Perbuatan alim dan baik belaka tak mampu menyelamatkan roh manusia karena dosa tetap melekat. Dan Allah sangat jijik melihat dosa-dosa itu. Hanya ada satu orang yang tak bercacat cela yaitu Yesus Kristus, Putra Allah, yang dapat berkorban ganti manusia yang seharusnya dihukum. Para nabi pun tak mampu menebus dosa karena mereka juga manusia biasa.

Satu-satunya jalan yang melepaskan kita dari kutuk dosa adalah iman percaya kepada Yesus Kristus.

Komentar