Rencana Allah tak terduga

Bacaan Alkitab hari ini:
1 Samuel 1

Cara pandang Allah berbeda dengan manusia. Manusia hanya melihat apa yang bisa kelihatan saat ini, tetapi Allah melihat jauh ke masa depan. Apa yang saat ini nampak menyedihkan mungkin merupakan permulaan sukacita yang tak terbayangkan yang disiapkan Allah untuk masa depan. Orang beriman dapat meyakini perkataan Tuhan Yesus, “Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.” (Matius 5:4). Kita bisa meyakini bahwa di masa depan, kita akan bisa berkata, “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” (Roma 8:28). Dukacita sementara yang kita alami saat ini akan diganti dengan sukacita yang kekal dan jalan yang saat ini nampak buntu mungkin saja merupakan pintu masuk kepada kebahagiaan yang disediakan Allah.

Dari sudut pandang manusiawi, jelas bahwa Hana adalah seorang wanita yang patut dikasihani. Suaminya--yaitu Elkana--memiliki dua istri. Walaupun suaminya sayang kepadanya, secara sosial dia terpojok karena dia mandul, sedangkan madunya--yaitu Penina--mempunyai anak. Dalam pandangan masyarakat pada masa itu, dimadu adalah hal yang biasa, tetapi tidak memiliki anak merupakan hal yang sangat memalukan. Yang membuat Hana amat sedih dan sakit hati adalah karena Penina sering menghina keadaannya yang tidak memiliki anak. Kesedihan yang luar biasa itulah yang membuat dia berdoa lama sekali saat berkunjung ke Bait Suci (sebenarnya lebih tepat bila tempat itu disebut sebagai Kemah Suci). Imam besar saat itu--yaitu imam Eli-- sampai menduga bahwa Hana sedang mabuk karena Hana lama sekali berdoa dalam hati dengan mulut berkomat-kamit. Hana sama sekali tidak menyangka bahwa Allah akan memberikan anak yang akan menjadi “hakim Israel yang terakhir” yang akan memimpin seluruh bangsa Israel. [P]

Matius 5:4
“Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.”

Komentar