Jangan menjamah yang najis

Baca: Yesaya 52:1-12
"Menjauhlah, menjauhlah! Keluarlah dari sana! Janganlah engkau kena kepada yang najis! Keluarlah dari tengah-tengahnya, sucikanlah dirimu,..."   Yesaya 52:11











Walaupun kita telah ditebus oleh darah Kristus, sulitlah bagi kita menyucikan diri bila kita sendiri tak mau melangkah ke luar meninggalkan 'dunia'.  Dengan keras Tuhan memerintahkan kita tak lagi bermain-main dengan dosa:  "Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu."   (2 Korintus 6:17).

     Sebagai umat yang telah diselamatkan kita harus menjauhkan diri dari hala-hal yang najis dan mau memisahkan diri dari 'dunia' ini.  Banyak orang kurang paham akan istilahdunia dalam kekristenan.  Apa sih 'dunia' itu?  Dunia yang dimaksud bukanlah bumi tempat di mana kita berpijak atau suatu negara.  'Dunia' berbicara tentang pola hidup atau segala sesuatu yang mencondongkan hati kita semakin menjauh dari Tuhan;  perkara yang membuat kita tidak lagi bergairah berdoa atau membaca firman Tuhan, itulah 'dunia'.  Kesimpulannya ialah segala sesuatu yang membuat kasih kita kepada Tuhan menjadi dingin, itulah 'dunia'.  Ini bukan hanya berbicara tentang dosa, tapi semua perkara yang membuat kehidupan rohani seseorang padam adalah 'dunia'.  Tuhan tidak begitu saja memerintahkan umatNya ke luar memisahkan diri dari 'dunia', namun Dia memberikan jaminan apabila kita mau memisahkan diri dari kehidupan dunia:  "...Aku akan menjadi Bapamu, dan kamu akan menjadi anak-anakKu laki-laki dan anak-anakKu perempuan..."  (2 Korintus 6:18).  Hidup kita tak akan terlantar karena Dia menjadi Bapa kita.  Sebagai anak kita akan menjadi obyek perhatianNya, kasihNya, kebaikanNya.

     Banyak orang Kristen nampaknya sudah berada di luar 'Mesir', padahal sebenarnya masih berada di dalamnya.  Mereka tidak menghiraukan seruan Tuhan,  "Jangan menjamah yang najis".  Menjamah yang 'najis' bukan terbatas pada dosa perzinahan secara fisik, tapi termasuk perzinahan rohani:  ada yang masih terikat pada tradisi, primbon-primbon, hari 'baik', percaya pada suhu, horoskop.  Bukankah itu menunjukkan kehidupan di 'Mesir' dan menyembah kepada berhala atau roh-roh yang bukan dari Tuhan?  Bukankah hal ini merupakan kenajisan di mata Tuhan?

Segeralah bertobat, sebelum terlambat!

Komentar