Persembahan Yang Hidup


Baca: Roma 12:1-8

"Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah:  itu adalah ibadahmu yang sejati."  Roma 12:1 










Klimaks kehendak Bapa ialah pelaksanaan korban tubuh kristus Yesus.  Ia mengorbankan diriNya di salib bagi umat manusia.  Jadi dalam melaksanakan kehendak Bapa kita pun dituntut mengorbankan tubuh kita.  Pengorbanan Yesus tentunya berbeda dengan pengorbanan kita.

     Pengorbanan Yesus berarti kematianNya, tetapi pengorbanan kita ialah mempersembahkan tubuh kita yang hidup seperti dikatakan rasul Paulus,  "...demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah..." 

     Adapun langkah kedua dalam meneladani Yesus adalah mengorbankan atau mempersembahkan tubuh kita di atas mezbahNya.  Dengan mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup kita tidak lagi punya hak atas hidup kita dan sama sekali tidak punya hak menuntut apa-apa lagi karena hidup kita bukanlah milik kita lagi.  Sejak saat kita mempersembahkan hidup kita kepada Tuhan, tubuh kita ini menjadi milik Dia sepenuhnya.  Paulus berkata, "Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku.  Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dan Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diriNya untuk aku."  (Galatia 2:19b-20).

     Karena segala sesuatu yang diletakkan di mezbah menjadi milik Allah maka Dialah yang menentukan segalanya atas milikNya tadi.  Kemana pun tubuh diutus kita tak dapat menuntut apa-apa, dan apa pun yang kita perlukan Dialah yang mengaturnya.  Tapi sebelum Dia dapat berkarya sepenuhnya dalam hidup kita, kita harus mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup dan mempercayakan hidup ini sepenuhnya kepadaNya, artinya tidak lagi hidup atas dasar kehendak diri sendiri.

Jadi, "Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah, ...untuk menjadi senjata-senjata kebenaran."  Roma 6:13

Komentar