Renungan Menghirmati Orang tua

Baca: Efesus 6:1-9

"Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian.  Hormatilah ayahmu dan ibumu- ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini:"   Efesus 6:1-2












Adalah suatu keharusan bagi anak untuk menghormati kedua orangtuanya karena orangtua bertindak sebagai wakil Tuhan untuk anak-anaknya dalam hal mengasihi, memelihara, mengasuh dan juga memperhatikan.  Itulah sebabnya firman Tuhan memerintahkan agar anak-anak memiliki rasa hormat dan takut kepada orangtuanya seperti umat takut kepada Tuhan.

     Takut akan Tuhan mempunyai arti segan dan hormat.  Bukan rasa takut seperti seorang anak yang telah mencuri uang dan kepergok ayah ibunya.  Atau seorang pencuri yang takut terhadap polisi dan sebagainya.  Tetapki rasa takut ini menyebabkan anak-anak bersikap sebaik mungkin kepada orangtuanya supaya jangan sampai membuat kesalahan dan menyakiti hatinya, takut jangan sampai berbuat dosa kepadanya.  Sudah sepantasnya bila anak menghormati orangtua dan takut kepadanya, sebab memang orangtua adalah orang-orang yang sangat terhormat bagi anak-anak, ibarat pahlawan tanpa tanda jasa yang setiap saat siap menolong, melindungi dan mencintai kita lebih dari pada semua orang lain di dunia ini.  Oleh karenanya anak-anak harus takut, hormat dan selalu taat kepada mereka.  Di zaman sekarang ini banyak anak memberontak dan melawan orangtua, bahkan cenderung meremehkan dan merendahkan mereka.  Salomo memberi nasihat,  "Dengarkanlah, hai anak-anak, didikan seorang ayah, dan perhatikanlah supaya engkau beroleh pengertian, karena aku memberikan ilmu yang baik kepadamu; janganlah meninggalkan petunjukku."  (Amsal 4:1-2).

     Dalam keluarga-keluarga di mana orangtua masih belum mengenal Tuhan, anak-anak harus tetap hormat dan takut akan orangtua, tetapi dalam hal-hal yang melawan firman Tuhan patutlah anak-anak menurut Tuhan lebih dari pada orangtua.  Tuhan sangat benci terhadap anak yang tidak menghormati orangtuanya.  Alkitab menyatakan:  "Terkutuklah orang yang memandang rendah ibu dan bapanya."  (Ulangan 27:16a).  Contohnya Absalom.  Ia menjadi orang yang berhasil dan memiliki segalanya (fasilitas dan harta) karena bapanya (Daud).  Sayang, setelah dewasa ia malah mengusir bapanya sendiri dan hendak membunuhnya.

Hidup Absalom pun berakhir tragis sebagai akibat ia berlaku kurang ajar dan tidak menghormati ayahnya!