Tabir Bait Suci Terbelah Dua


Baca: Markus 15:33-41

"Ketika itu tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah."  Markus 15:38















Dalam Perjanjian Lama disebutkan bahwa hadirat Allah itu bersemayam di dalam bait yang dibuat oleh manusia. Namun, ketika Tuhan Yesus mati di atas kayu salib, tabir Bait Suci yang memisahkan hadirat Allah di dalam Ruang yang Kudus dan yang Mahakudus terbelah dari atas sampai ke bawah.

     Sekarang Hadirat Allah tidak saja untuk kita, tetapi Dia juga di dalam kita.  Hal ini menjadi fakta yang harus kita percayai, karena firmanNya mengatakan, "Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia."  (1 Yohanes 4:4).  Syukur kepada Tuhan!  Kini kita tidak perlu takut terhadap apa pun yang ada di dunia, karena 'lebih besar Roh (Allah) yang ada di dalam kita, dari pada dia (roh) yang ada di dalam dunia.'  Jadi sangat jelas bahwa Allah kita di dalam nama Tuhan Yesus lebih besar dari semua ujian dan persoalan yang sedang kita alami dan hadapi di dunia ini.  Dia lebih besar daripada segala krisis apa pun:  sakit-penyakit, keuangan, atau penderitaan.  Dia Mahabesar dan yang Terbesar!  Roh Kudus yang lebih besar dari pada segala roh yang ada di dunia akan selalu menolong kita!  Alkitab berkata,"tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumahNya; dan rumahNya ialah kita, jika kita sampai kepada akhirnya teguh berpegang pada kepercayaan dan pengharapan yang kita megahkan."  (Ibrani 3:6).

     Rumah Allah adalah gereja dan kita sebagai kesatuan adalah gerejaNya.  Ketika tabir Bait Suci terbelah dari atas sampai bawah, tak ada lagi halangan bagi kita untuk masuk ke ruang Mahakudus melalui Yesus - Imam Besar Agung itu, seperti tertulis; "Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.  Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa."  (Ibrani 4:14-15).  Tuhan ada di dalam kita dan Ia pun turut merasakan kelemahan-kelemahan kita.  Jangan pernah takut!

"Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya."  Ibrani 4:16