Menjadi sahabat TUHAN, Mungkinkah ?


Baca:  Yohanes 14:14-17 

"Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Yohanes 15:14















Memiliki teman karib atau sahabat adalah mudah bagi orang yang berpangkat, terkenal dan juga kaya seperti tertulis:  "Kekayaan menambah banyak sahabat, tetapi orang miskin ditinggalkan sahabatnya"  (Amsal 19:4).  Sebaliknya bagi kita yang susah, miskin, gagal dan terpuruk, sangat mudah ditinggalkan atau diabaikan teman dan sahabat.  Kita merasa sangat rendah dan membayangkan betapa sulitnya orang mau menjadi sahabat kita, terlebih di zaman sekarang ini susah sekali menemukan a real friend, apalagi sahabat yang  "...menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran."  (Amsal 17:17).  Banyak orang berprinsip:  "Asal dia menguntungkan, saya mau jadi sahabatnya.  Kalau tidak, I am so sorry, I say goodble!"

     Mencari sahabat di antara sesama manusia saja begitu sulit, mana mungkin kita bisa mempercayai bahwa Tuhan Yesus, yang adalah Raja di atas segala raja, Tuhan di atas segala tuhan, mau memilih kita untuk menjadi sahabatNya.  Siapakah kita ini?  Tapi dari pembacaan firman hari ini Ia berkata,  "Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku."  (Yohanes 15:15).  Tuhan menggambarkan hubunganNya dengan kita dalam tingkatan yang intim yaitu sebagai sahabat.  Lagi-lagi, Dialah yang lebih dulu memilih kita sebagai sahabatNya, bukan kita.  Suatu anugerah yang tak terkira, di mana Yesus Kristus telah memilih kita untuk menjadi sahabatNya.

     Persahabataan akan terjalin karena di dalamnya ada kasih di antara dua pihak, ada take and give.  Tuhan pun memiliki standar untuk menjalin persahabatan dengan kita.  Itulah sebabnya Tuhan memberikan firmanNya dan hukum-hukumNya itu untuk kita.  Syarat utama persahabatan dengan Tuhan adalah ketaatan kita terhadap firmanNya (ayat nas).  Bersahabat dengan Tuhan berarti mau berjalan dalam terangNya senantiasa karena Ia adalah terang dunia, yang berarti langkah kita seiring dengan langkah Tuhan, berjalan ke mana pun Tuhan menuntun kita.

Sebaliknya jika kita tidak taat melakukan firmanNya, tidak karib dengan Dia dan tetap berjalan dalam kegelapan, kita tidak layak disebut sahabat Tuhan.

Yohanes 14:14-17
14:14Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya."
14:15"Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
14:16Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,
14:17yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.