Pesan TUHAN: Taat dan Bersykurlah


Baca:  Ulangan 10:12-22

"Sebab itu sunatlah hatimu dan janganlah lagi kamu tegar tengkuk."  Ulangan 10:16















Adakah di antara kita yang tidak pernah megecap kebaikan Tuhan?  Pastilah tak seorang pun di dunia ini yang tidak pernah mengalami dan merasakan kebaikan Tuhan dalam hidupnya.  Daud juga mengakuinya,  "Engkau Tuhanku, tidak ada yang baik bagiku selain Engkau!"  (Mazmur 16:2).  Sungguh,  "Tuhan itu baik kepada semua orang,"  (Mazmur 145:9a).

     Apa yang dialami bangsa Israel menjadi contoh nyata betapa Tuhan itu baik!  Saat berjalan keluar meninggalkan negeri perbudakan (Mesir), tak sekali pun dibiarkanNya bangsa itu berjalan sendirian, Tuhan senantiasa menuntun dan menyertai mereka.  Ketika mereka harus melewati padang gurun  "Tuhan berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam.  Dengan tidak beralih tiang awan itu tetap ada pada siang hari dan tiang api pada waktu malam di depan bangsa itu."  (Keluaran 13:21-22).  Kebaikan Tuhan tidak hanya sampai di situ, perihal makanan jasmani pun dicukupinya.  "Orang Israel makan manna empat puluh tahun lamanya,..."  (Keluaran 16:35), bahkan sandang pun Dia perhatikan. "Pakaianmu tidaklah menjadi buruk di tubuhmu dan kakimu tidaklah menjadi bengkak selama empat puluh tahun ini."  (Ulangan 8:4).

     Meski telah mengecap kebaikan Tuhan secara luar biasa, bangsa Israel masih sulit mengucap syukur.  pandangan mereka hanya terarah pada roti (berkat) atau perkara-perkara lahiriah saja.  Ketika mengalami masalah sedikit saja mereka langsung memberontak kepada Tuhan.  Itulah sebabnya Tuhan membawa mereka ke padang gurun untuk proses pendewasaan.  Bukannya Tuhan bermaksud jahat atas bangsa ini, tetapi Tuhan hendak mengajar supaya mereka sadar bahwa kehidupan ini bukan hanyaurusan perut atau makan minum melulu, tapi ada perkara rohani yang harus diperhatikan karena itu jauh lebih penting, yaitu bagaimana hubungan kita dengan Tuhan dan ketaatan kita melakukan firmanNya.  Kadang Tuhan mengijinkan kesulitan dengan segala bentuknya dalam kehidupan kita sebagai bentuk disiplin.  Juga melalui setiap kesulitan yang Tuhan ijinkan hadir dalam hidup kita Dia ingin melatih kita untuk benar-benar bergantung kepadaNya saja.

Mari camkan ini:  "Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."  Matius 4:4

Ulangan 10:12-22
 Riwayat tentang loh batu yang baru
10:12"Maka sekarang, hai orang Israel, apakah yang dimintakan dari padamu oleh TUHAN, Allahmu, selain dari takut akan TUHAN, Allahmu, hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, mengasihi Dia, beribadah kepada TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu,
10:13berpegang pada perintah dan ketetapan TUHAN yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu.
10:14Sesungguhnya, TUHAN, Allahmulah yang empunya langit, bahkan langit yang mengatasi segala langit, dan bumi dengan segala isinya;
10:15tetapi hanya oleh nenek moyangmulah hati TUHAN terpikat sehingga Ia mengasihi mereka, dan keturunan merekalah, yakni kamu, yang dipilih-Nya dari segala bangsa, seperti sekarang ini.
10:16Sebab itu sunatlah hatimu dan janganlah lagi kamu tegar tengkuk.
10:17Sebab TUHAN, Allahmulah Allah segala allah dan Tuhan segala tuhan, Allah yang besar, kuat dan dahsyat, yang tidak memandang bulu ataupun menerima suap;
10:18yang membela hak anak yatim dan janda dan menunjukkan kasih-Nya kepada orang asing dengan memberikan kepadanya makanan dan pakaian.
10:19Sebab itu haruslah kamu menunjukkan kasihmu kepada orang asing, sebab kamupun dahulu adalah orang asing di tanah Mesir.
10:20Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu, kepada-Nya haruslah engkau beribadah dan berpaut, dan demi nama-Nya haruslah engkau bersumpah.
10:21Dialah pokok puji-pujianmu dan Dialah Allahmu, yang telah melakukan di antaramu perbuatan-perbuatan yang besar dan dahsyat, yang telah kaulihat dengan matamu sendiri.
10:22Dengan tujuh puluh orang nenek moyangmu pergi ke Mesir, tetapi sekarang ini TUHAN, Allahmu, telah membuat engkau banyak seperti bintang-bintang di langit."