Siapa layak menghampiri TUHAN (1)


Baca:  Mazmur 24:1-10 

"Siapakah yang boleh naik ke atas gunung Tuhan?  Siapakah yang boleh berdiri di tempatNya yang kudus?"  Mazmur 24:3














Alkitab menegaskan bahwa tidak semua orang dapat masuk ke hadirat Tuhan karena Ia adalah kudus, sehingga tanpa kekudusan kita pun tidak dilayakkan untuk menghampiriNya.  Itulah sebabnya Rasul Petrus mengingatkan,  "...hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis:  Kuduslah kamu, sebab Aku kudus."  (1 Petrus 1:15-16).  Jadi kita tak dapat melihat Tuhan tanpa kekudusan, tanpa kesucian hati.  Pemazmur pun bertanya,  "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung Tuhan?  Siapakah yang boleh berdiri di tempatNya yang kudus?"  Jawabannya:  yang boleh datang menghampiri Tuhan atau naik ke gunungNya adalah  "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu."  (Mazmur 24:4).  Jadi, bukan sembarang orang!  Mari ingatlah itu.

     Orang yang bersih tangannnya.  Bersih artinya tidak bersalah atau bebas dari kesalahan.  Sedangkan tangan berbicara tentang tindakan.  Jadi orang yang bersih tangannya adalah orang yang memiliki tindakan atau perbuatan yang tidak bercela, bebas dari kesalahan.  Tidak ada manusia yang bebas dari kesalahan, tapi "jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan."  (1 Yohanes 1:9).

     Selain itu, orang yang memiliki hati yang murni.  Murni artinya bersih, jernih, tidak ada hal-hal buruk yang tersimpan dalam hati.  Keadaan hati seseorang sangat menentukan segalanya, karena dari hati "...timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat."  (Matius 15:19).  Oleh sebab itu kita harus berusaha menjaga hati kita supaya tetap berkenan kepada Tuhan karena dari situlah akan terpancar kehidupan (baca Amsal 4:23).  Bila hati kita bersih, secara otomatis akan berdampak pula terhadap ucapan dan mulut kita.  Mengapa demikian?  "Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati."  (Matius 12:34b).  Setiap orang yang terlibat dalam segala bentuk penipuan dan juga sumpah palsu tidak layak menghadap Tuhan.  Penipuan dan sumpah palsu adalah kekejian di mata Tuhan.

Jadi, berhati-hatilah akan hal ini! BACA BAGIAN 2

Mazmur 24:1-10
24:1Mazmur Daud. Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya.
24:2Sebab Dialah yang mendasarkannya di atas lautan dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
24:3"Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?"
24:4"Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.
24:5Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia.
24:6Itulah angkatan orang-orang yang menanyakan Dia, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub." Sela
24:7Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan!
24:8"Siapakah itu Raja Kemuliaan?" "TUHAN, jaya dan perkasa, TUHAN, perkasa dalam peperangan!"
24:9Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan!
24:10"Siapakah Dia itu Raja Kemuliaan?" "TUHAN semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan!" Sela