Siapa orang-orang terdekat kita?



Baca:  Amsal 27:17

"Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya."  Amsal 27:17












Jika memperhatikan pergaulan anak-anak muda sekarang, terlebih di kota-kota besar, hati terasa miris.  Maraknya pergaulan bebas, pesta narkoba, 'dugem' dan sebagainya adalah dampak dari pertemanan yang dibangun dengan orang-orang yang 'salah'.  Apa dan siapa yang ada di dekat kita setiap hari akan membentuk pola pikir, sifat dan bahkan menentukan masa depan kita.  Jika yang mengelilingi kita adalah orang-orang yang tepat dan benar, maka sifat-sifat dan kebiasaan mereka akan mewarnai hidup kita.  Sebaliknya, jika orang-orang jahat dan 'amburadul' yang merupakan sahabat kita, di mana kita menghabiskan sebagian besar waktu bersama, maka lambat laun kita pun akan menjadi serupa dengan mereka.  Itulah sebabnya Rasul Paulus menasihatkan, "Janganlah kamu sesat:  Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik."  (1 Korintus 15:33).  Pergaulan yang salah dapat merusak dan menghancurkan masa depan seseorang, bahkan membawanya semakin jauh dari jalan-jalan Tuhan.  Karena itu jika ingin berhasil kita harus selektif memilih orang-orang yang akan kita jadikan sahabat atau orang terdekat kita.

     Mengapa kita harus membangun hubungan dengan orang-orang yang tepat?  Karena untuk berhasil kita membutuhkan panutan, dan yang layak menjadi panutan bagi kita sudah pasti adalah orang-orang yang berhasil dalam hidupnya.  Pertanyaannya:  apakah saat ini kita sedang dikelilingi oleh orang-orang yang membuat kita makin maju, makin bersemangat, makin berwawasan luas, makin setia melayani Tuhan dan makin menujukkan grafik peningkatan?  Jika ya, belajarlah dari mereka dan teladanilah pola hidupnya, karena untuk maju dan berhasil kita memerlukan orang-orang yang lebih berhasil, lebih pintar dan memiliki nilai lebih di penilaian kita.  Maksudnya supaya mereka dapat mendorong kita untuk maju, bukan melemahkan atau memberi dampak buruk bagi kita.  Salomo mengatakan,  "Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang."  (Amsal 13:20).

     Betapa pentingnya memiliki sahabat atau teman yang tepat, serta memiliki pergaulan dengan orang-orang yang tepat pula, karena apa yang kita lihat dan kita dengar akan mendorong kita meraih keberhasilan.  Sebaliknya, kalau teman-teman kita adalah orang yang nakal, tidak tertib hidupnya, orang yang putus asa, berperilaku buruk dan memalukan, apa yang kita dapatkan dari mereka?
Karena itu jangan sembrono memilih teman.