Berjuang Demi Kesetiaan



Baca:  Amsal 3:1-26

"Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau!  Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu."  Amsal 3:3











Kesetiaan selalu didasari dengan kasih, contoh:  seseorang setia pada tuannya karena mencintai pekerjaan yang dilakukannya;  seorang isteri setia pada suaminya karena dasar kasih yang mengikat hatinya, begitu pula sebaliknya.  Kesetiaan tidak datang dengan sendirinya namun perlu dilatih setiap saat, karena kesetiaan tidak dapat dibatasi oleh waktu maupun keadaan apa pun.  Orang bisa dikatakan setia apabila kasih orang tersebut tidak mudah pudar meskipun dalam keadaan susah atau senang, baik atau tidak baik keadaannya.  Maka dari itu perlu adanya hubungan dekat untuk saling mengenal, memahami, dan mengerti kepribadian seseorang yang kita kasihi agar terwujud satu kesetiaan yang kokoh.  Bagaimana dengan kesetiaan kita pada Tuhan?  Di kala hidup kita tidak ada masalah dan baik-baik saja kita bisa berkata,  "Tuhan itu baik bagiku.", namun saat kita mengalami suatu proses yang mengharuskan kita untuk menderita bagi Tuhan, apakah kita tetap setia melayaniNya?

     Kesetiaan adalah suatu perjuangan dan perjuangan itu sendiri membutuhkan pengorbanan.  Seperti halnya seorang sahabat akan dikatakan setia apabila ia dalam keadaan susah, sedih, menderita selalu ada untuk menghibur, menguatkan dan menolong kita, sebab seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu dan rela berkorban untuk sahabatnya, bahkan dikatakan,  "Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya."  (Yohanes 15:13).  Yesus adalah teladan pribadi yang setia;  Ia setia sampai mati di atas kayu salib demi menebus dosa-dosa kita.  Daud pun memiliki pengalaman betapa kesetiaan Tuhan itu tidak pernah berubah.  Dikatakannya demikian,  "Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-selamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun."  (Mazmur 100:5).

     Mari kita wujudkan kesetiaan itu melalui perbuatan, bukan hanya perkataan semata.  Dalam keadaan apa pun tetaplah setia melayani Tuhan dan lakukan kehendakNya, karena pada saatnya kelak kesetiaan tersebut akan mendatangkan upah.

Tuhan berfirman,  "Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan."  Wahyu 2:10b

Amsal 3:1-26
3:1Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara perintahku,
3:2karena panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera akan ditambahkannya kepadamu.
3:3Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu,
3:4maka engkau akan mendapat kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah serta manusia.
3:5Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
3:6Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.
3:7Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan;
3:8itulah yang akan menyembuhkan tubuhmu dan menyegarkan tulang-tulangmu.
3:9Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu,
3:10maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.
3:11Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan TUHAN, dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya.
3:12Karena TUHAN memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi.
3:13Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian,
3:14karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas.
3:15Ia lebih berharga dari pada permata; apapun yang kauinginkan, tidak dapat menyamainya.
3:16Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan.
3:17Jalannya adalah jalan penuh bahagia, segala jalannya sejahtera semata-mata.
3:18Ia menjadi pohon kehidupan bagi orang yang memegangnya, siapa yang berpegang padanya akan disebut berbahagia.
3:19Dengan hikmat TUHAN telah meletakkan dasar bumi, dengan pengertian ditetapkan-Nya langit,
3:20dengan pengetahuan-Nya air samudera raya berpencaran dan awan menitikkan embun.
3:21Hai anakku, janganlah pertimbangan dan kebijaksanaan itu menjauh dari matamu, peliharalah itu,
3:22maka itu akan menjadi kehidupan bagi jiwamu, dan perhiasan bagi lehermu.
3:23Maka engkau akan berjalan di jalanmu dengan aman, dan kakimu tidak akan terantuk.
3:24Jikalau engkau berbaring, engkau tidak akan terkejut, tetapi engkau akan berbaring dan tidur nyenyak.
3:25Janganlah takut kepada kekejutan yang tiba-tiba, atau kepada kebinasaan orang fasik, bila itu datang.
3:26Karena Tuhanlah yang akan menjadi sandaranmu, dan akan menghindarkan kakimu dari jerat.