Mengakui Dosa dan Berdoa dengan Iman



Baca:  Mazmur 88

"Tetapi aku ini, ya Tuhan, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu."  Mazmur 88:14













Banyak dari kita adakalanya merasa jenuh berdoa.  Mengapa?  Mungkin kita merasa doa-doa kita belum juga dijawab Tuhan padahal kita sudah berdoa selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun;  entah untuk mendapatkan jodoh, keturunan (anak), kesembuhan, perlindungan, pemulihan keuangan, rumah tangga dan sebagainya.  Atau mungkin kita sendiri merasa kurang yakin apakah doa yang kita panjatkan itu benar-benar didengar oleh Tuhan.  Bahkan kita juga sudah meminta orang lain yang kita anggap 'lebih rohani' untuk berdoa bagi kita.  Kita menganggap kalau mereka yang berdoa pasti akan lebih sakti dan manjur dibandingkan bila kita sendiri yang berdoa.

     Tuhan memang memakai sebagian orang secara khusus untuk melayani jiwa-jiwa dengan karunia kesembuhan dan sebagainya, dan otoritasNya juga turun ke atas mereka.  Bukan hal yang salah bila kita meminta dukungan doa dari mereka.  Tetapi dalam hal berdoa Tuhan tidak membatasi siapa saja yang boleh menaikkan doa yang sekiranya memiliki kuasa.  Yakobus memberikan kuncinya:  "Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.  Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya."  (Yakobus 5:16).  Ada 3 hal yang harus kita perhatikan yaitu:  kita harus mengakui dosa, saling mendoakan danberdoa dengan yakin.  Penghalang utama doa kita tidak didengar Tuhan adalah dosa.  (baca Yesaya 59:1-2).  Jika selama ini masih ada dosa yang kita perbuat maka kita tidak akan memiliki doa yang berkuasa.  Karena itu kita harus mengakui dosa itu dengan jujur di hadapan Tuhan dan segera bertobat, Dia yang setia pasti akan mengampuni dosa kita.  Adakalanya ketika kita sendiri sedang dalam masalah Tuhan meminta kita untuk berdoa juga bagi orang lain.  Kita harus siap berdoa untuk orang-orang yang membutuhkan dukungan doa, sehingga Tuhan pun akan memberikan apa yang kita ingini.

     Selain itu kita harus berdoa dengan yakin, artinya tidak ragu atau bimbang.  Ketika menanti-nantikan jawaban dari Tuhan seringkali kita tidak sabar dan mulai meragukan kuasa Tuhan.  Keraguan dan kebimbangan itu sama dengan ketidakpercayaan.  Alkitab menyatakan,  "Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan." (Yakobus 1:7).
Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!  Peganglah itu!


Mazmur 88

88:1

Nyanyian. Mazmur bani Korah. Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Mahalat Leanot. Nyanyian pengajaran Heman, orang Ezrahi. (88-2) Ya TUHAN, Allah yang menyelamatkan aku, siang hari aku berseru-seru, pada waktu malam aku menghadap Engkau.

88:2

(88-3) Biarlah doaku datang ke hadapan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepada teriakku;

88:3

(88-4) sebab jiwaku kenyang dengan malapetaka, dan hidupku sudah dekat dunia orang mati.

88:4

(88-5) Aku telah dianggap termasuk orang-orang yang turun ke liang kubur; aku seperti orang yang tidak berkekuatan.

88:5

(88-6) Aku harus tinggal di antara orang-orang mati, seperti orang-orang yang mati dibunuh, terbaring dalam kubur, yang tidak Kauingat lagi, sebab mereka terputus dari kuasa-Mu.

88:6

(88-7) Telah Kautaruh aku dalam liang kubur yang paling bawah, dalam kegelapan, dalam tempat yang dalam.

88:7

(88-8) Aku tertekan oleh panas murka-Mu, dan segala pecahan ombak-Mu Kautindihkan kepadaku. Sela

88:8

(88-9) Telah Kaujauhkan kenalan-kenalanku dari padaku, telah Kaubuat aku menjadi kekejian bagi mereka. Aku tertahan dan tidak dapat keluar;

88:9

(88-10) mataku merana karena sengsara. Aku telah berseru kepada-Mu, ya TUHAN, sepanjang hari, telah mengulurkan tanganku kepada-Mu.

88:10

(88-11) Apakah Kaulakukan keajaiban bagi orang-orang mati? Masakan arwah bangkit untuk bersyukur kepada-Mu? Sela

88:11

(88-12) Dapatkah kasih-Mu diberitakan di dalam kubur, dan kesetiaan-Mu di tempat kebinasaan?

88:12

(88-13) Diketahui orangkah keajaiban-keajaiban-Mu dalam kegelapan, dan keadilan-Mu di negeri segala lupa?

88:13

(88-14) Tetapi aku ini, ya TUHAN, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu.

88:14

(88-15) Mengapa, ya TUHAN, Kaubuang aku, Kausembunyikan wajah-Mu dari padaku?

88:15

(88-16) Aku tertindas dan menjadi inceran maut sejak kecil, aku telah menanggung kengerian dari pada-Mu, aku putus asa.

88:16

(88-17) Kehangatan murka-Mu menimpa aku, kedahsyatan-Mu membungkamkan aku,

88:17

(88-18) mengelilingi aku seperti air banjir sepanjang hari, mengepung aku serentak.

88:18

(88-19) Telah Kaujauhkan dari padaku sahabat dan teman, kenalan-kenalanku adalah kegelapan.