Krisis KASIH (2 Timotius 3:1-9)


Baca:  2 Timotius 3:1-9

"Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang."  2 Timotius 3:2a










Saat ini krisis kasih terjadi di mana-mana, entah dalam kehidupan masyarakat, bangsa, bahkan juga gereja.  Ayat 2-4 menggambarkan keadaan manusia di akhir zaman ini.  Intinya:  manusia kini memiliki kencenderungan mencintai dirinya sendiri dan tidak lagi mengasihi orang lain.  Kini karakter kasih sulit sekali ditemukan dalam diri manusia.

     Kasih mudah diucapkan, tapi untuk mempraktekkan ada harga yang harus dibayar.  Kebanyakan orang menjadikan kasih hanya sebagai slogan saja, tapi ketika dihadapkan pada dunia nyata, kasih hanyalah bayang-bayang dan yang sering muncul justru hal-hal sebaliknya.  Bagaimana reaksi kita saat dibenci, difitnah dan disakiti oleh orang lain?  Setiap kali kita diperlakukan secara buruk atau menyakitkan selalu timbul keinginan untuk membalas dengan perlakukan yang sama atau malah bahkan lebih buruk.  Perhatikan apa yang dikatakan Tuhan Yesus,  "Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu."  (Matius 5:44).  Kasih adalah satu-satunya kekuatan yang mampu mengubah lawan menjadi kawan!

     Ada banyak hal yang membuat kita tidak dapat menunjukkan kasih kepada sesama.  Terkadang kita sudah berusaha mengasihi orang-orang yang membenci kita.  Tetapi mereka terus memperlakukan kita dengan buruk sehingga kekuatan kita mulai melemah.  Kasih kita menjadi semakin berkurang dan lambat laun menjadi pudar, dan sebagai gantinya, karakter-karakter lama kita kembali muncul.  Supaya kita bisa mengasihi orang lain secara bijaksana di tengah situasi yang sulit, adalah baik merenungkan betapa besar kasih Allah kepada kita.  Seharusnya hati kita menjadi hancur bila kita mengingat-ingat bagaimana Tuhan berulang-ulang mengampuni kita dan bersabar terhadap kita, padahal kita seringkali memberontak dan menyakiti Dia dengan ketidaktaatan kita.  Lalu, bagaimana mungkin kita terus membenci orang lain sedangkan Allah terus-menerus menunjukkan kasihNya kepada kita, sekalipun kita berdosa padaNya?  Bahkan, Ia rela menanggung penderitaan karena dosa-dosa kita sehingga kita beroleh keselamatan.  Alkitab menyatakan,  "Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih."  (1 Yohanes 4:8).

Allah adalah kasih;  jika kita tidak mengasihi kita meyangkal Allah dan meragukan kasihNya dalam Yesus Kristus.

2 Timotius 3:1-9
3:1Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
3:2Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,
3:3tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,
3:4suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.
3:5Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
3:6Sebab di antara mereka terdapat orang-orang yang menyelundup ke rumah orang lain dan menjerat perempuan-perempuan lemah yang sarat dengan dosa dan dikuasai oleh berbagai-bagai nafsu,
3:7yang walaupun selalu ingin diajar, namun tidak pernah dapat mengenal kebenaran.
3:8Sama seperti Yanes dan Yambres menentang Musa, demikian juga mereka menentang kebenaran. Akal mereka bobrok dan iman mereka tidak tahan uji.
3:9Tetapi sudah pasti mereka tidak akan lebih maju, karena seperti dalam hal Yanes dan Yambres, kebodohan merekapun akan nyata bagi semua orang.