Belajar Menghargai Penyertaan TUHAN


Baca:  1 Raja-Raja 8:54-66

"Kiranya Tuhan, Allah kita, menyertai kita sebagaimana ia telah menyertai nenek moyang kita, janganlah Ia meninggalkan kita dan janganlah Ia membuangkan kita,"  1 Raja-Raja 8-57








Firman Tuhan menegaskan bahwa  "...tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;  tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga ia tidak mendengar, ialah segala dosamu."  (Yesaya 59:1-2).  Jelas bahwa yang menjadi pemisah hubungan antara Tuhan dan manusia adalah dosa.  Ini yang seringkali tidak kita sadari!  Ketika sedang dalam kesesakan, menderita sakit-penyakit atau mengalami pergumulan yang berat kita langsung menyimpulkan bahwa Tuhan telah meninggalkan kita dan tidak lagi menyertai kita.

    Sejak dari mulanya Tuhan itu tidak pernah meninggalkan kita sebagaimana firmanNya yang mengatakan,  "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."  (Ibrani 13:5b).  Dia adalah Imanuel, Allah yang menyertai kita dan penyertaanNya itu sempurna.  Banyak orang Kristen yang berdoa dan memohon agar Tuhan menyertai dan menjaga hidupnya, namun di sisi lain mereka kurang bisa menghargai penyertaanNya.  Mungkin kita berkata,  "Kapan saya tidak menghargai penyertaan Tuhan?"  Ialah ketika kita tidak lagi hidup dalam ketaatan dan lebih memilih hidup menurut keinginan daging kita, itulah saat kita sedang tidak menghargai penyertaanNya;  ketika kita membenci orang lain dan tidak mau pengampuni;  ketika kita berbohong;  ketika kita mengabaikan jam-jam ibadah, malas berdoa, malas baca firman;  ketika kita menutup 'mata' terhadap orang yang miskin atau lemah dan sebagainya.  Saat kita melakukan itu semua kita sedang tidak menghargai penyertaanNya.

     Maka dari itu mari kita terus mencondongkan hati kepada Tuhan (1 Raja-Raja 8:58) dan berpaut kepadaNya (61) supaya langkah hidup kita senantiasa selaras dengan kehendak dan rencanaNya.  Selain itu kita harus mempersembahkan yang terbaik dari hidup kita, bukan hanya dalam bentuk materi/uang, tetapi juga tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, kudus dan yang berkenan kepadaNya (1 Raja-Raja 8:62).

Hidup dalam kebenaran firmanNya adalah tanda bahwa kita ini menghargai penyertaan Tuhan dalam hidup ini!

1 Raja-raja 8:54-66
8:54Ketika Salomo selesai memanjatkan segala doa dan permohonan itu kepada TUHAN, bangkitlah ia dari depan mezbah TUHAN setelah berlutut dengan menadahkan tangannya ke langit.
8:55Maka berdirilah ia dan memberkati segenap jemaah Israel dengan suara nyaring, katanya:
8:56"Terpujilah TUHAN yang memberikan tempat perhentian kepada umat-Nya Israel tepat seperti yang difirmankan-Nya; dari segala yang baik, yang telah dijanjikan-Nya dengan perantaraan Musa, hamba-Nya, tidak ada satupun yang tidak dipenuhi.
8:57Kiranya TUHAN, Allah kita, menyertai kita sebagaimana Ia telah menyertai nenek moyang kita, janganlah Ia meninggalkan kita dan janganlah Ia membuangkan kita,
8:58tetapi hendaklah dicondongkan-Nya hati kita kepada-Nya untuk hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, dan untuk tetap mengikuti segala perintah-Nya dan ketetapan-Nya dan peraturan-Nya yang telah diperintahkan-Nya kepada nenek moyang kita.
8:59Hendaklah perkataan yang telah kupohonkan tadi di hadapan TUHAN, dekat pada TUHAN, Allah kita, siang dan malam, supaya Ia memberikan keadilan kepada hamba-Nya dan kepada umat-Nya Israel menurut yang perlu pada setiap hari,
8:60supaya segala bangsa di bumi tahu, bahwa Tuhanlah Allah, dan tidak ada yang lain,
8:61dan hendaklah kamu berpaut kepada TUHAN, Allah kita, dengan sepenuh hatimu dan dengan hidup menurut segala ketetapan-Nya dan dengan tetap mengikuti segala perintah-Nya seperti pada hari ini."
8:62Lalu raja bersama-sama segenap Israel mempersembahkan korban sembelihan di hadapan TUHAN.
8:63Sebagai korban keselamatannya kepada TUHAN Salomo mempersembahkan dua puluh dua ribu ekor lembu sapi dan seratus dua puluh ribu ekor kambing domba. Demikianlah raja dan segenap Israel mentahbiskan rumah TUHAN itu.
8:64Pada hari itu juga raja menguduskan pertengahan pelataran yang di depan rumah TUHAN, sebab di situlah ia mempersembahkan korban bakaran, korban sajian dan segala lemak korban keselamatan, sebab mezbah tembaga yang di hadapan TUHAN itu terlalu kecil untuk memuat korban bakaran dan korban sajian dan segala lemak korban keselamatan itu.
8:65Lalu Salomo mengadakan perayaan pada waktu itu juga, di hadapan TUHAN, Allah kita, selama tujuh hari, bersama-sama dengan seluruh Israel, suatu jemaah yang besar, dari jalan masuk ke Hamat sampai sungai Mesir.
8:66Pada hari yang kedelapan disuruhnya bangsa itu pergi, maka mereka memohon berkat untuk raja, lalu pulang ke kemah mereka sambil bersukacita dan bergembira atas segala kebaikan yang telah dilakukan TUHAN kepada Daud, hamba-Nya, dan kepada orang Israel, umat-Nya.