Jangan Iri Hati Terhadap Sesama


Baca:  1 Korintus 3:1-9

"Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?"  1 Korintus 3:3b









Iri hati adalah sebuah kata yang seringkali kita dengar dalam kehidupan sehari-hari, baik itu dalam lingkungan keluarga, tempat tinggal, sekolah, kantor, bahkan juga di gereja.  Di keluarga, seorang adik iri hati kepada kakaknya ketika orangtuanya membelikan sepeda motor baru buat sang kakak.  Seorang teman iri hati ketika melihat rekan sebangkunya memperoleh nilai tertinggi dalam ujian matematika di kelas.  Di kantor, si A iri hati kepada si B karena B mendapatkan promosi abatan.  Di gereja rasa iri hati juga melanda orang-orang yang bekerja di ladang Tuhan.  Seorang hamba Tuhan iri hati terhadap rekan sesama hamba Tuhan karena jemaatnya lebih banyak dan pelayanannya lebih berhasil.  Betapa iri hati itu telah merasuki semua kalangan, bukan saja orang awam, tapi pelayan Tuhan pun terkena dampaknya.

     Apa itu iri hati?  Iri hati bisa diartikan perasaan kurang senang bila melihat orang lain beruntung atau berhasil dalam hidupnya.  Iri hati juga bisa diartikan rasa cemburu atau sirik terhadap orang lain.  Yang jelas, orang yang iri hati adalah orang yang selalu tidak bisa menerima kenyataan keberhasilan orang lain.  Dalam Yakobus 3:16 dikatakan,  "Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat."  Jadi iri hati menurut Alkitab adalah sangat berbahaya:  mengakibatkan kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.  Seseorang yang hatinya dipenuhi iri hati dipastikan jarang sekali atau bahkan tidak pernah bisa mengucap syukur kepada Tuhan.  Ia selalu membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain:  "Dia diberkati, kenapa aku tidak?  Tuhan tidak adil ya?"  Akibatnya ia pun kehilangan damai sejahtera di hati.

     Supaya terlepas dari rasa iri hati kita harus makin mendekat kepada Tuhan, membangun kekariban dengan Tuhan melalui doa.  Jangan sedikit pun memberi celah kepada Iblis!  Iri hati adalah senjata Iblis untuk menghancurkan orang percaya.  Inilah nasihat Paulus,  "Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu."  (Filipi 4:8).

Kita harus memenuhi pikiran kita dengan perkara-perkara yang positif!

Titus 2:1-10
2:1Tetapi engkau, beritakanlah apa yang sesuai dengan ajaran yang sehat:
2:2Laki-laki yang tua hendaklah hidup sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam iman, dalam kasih dan dalam ketekunan.
2:3Demikian juga perempuan-perempuan yang tua, hendaklah mereka hidup sebagai orang-orang beribadah, jangan memfitnah, jangan menjadi hamba anggur, tetapi cakap mengajarkan hal-hal yang baik
2:4dan dengan demikian mendidik perempuan-perempuan muda mengasihi suami dan anak-anaknya,
2:5hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat kepada suaminya, agar Firman Allah jangan dihujat orang.
2:6Demikian juga orang-orang muda; nasihatilah mereka supaya mereka menguasai diri dalam segala hal
2:7dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,
2:8sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu, karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita.
2:9Hamba-hamba hendaklah taat kepada tuannya dalam segala hal dan berkenan kepada mereka, jangan membantah,
2:10jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita.