PENGENALAN AKAN TUHAN: Menyadari Panggilan Kita!


Baca:  Hosea 6:1-6

"Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran."  Hosea 6:6









Memiliki pengenalan yang benar akan Tuhan adalah sangat penting bagi orang percaya, karena tanpa pengenalan yang benar akan Tuhan iman kita tidak akan bertumbuh.  Memiliki pengenalan yang benar akan Tuhan membuat kita semakin memahami rencana-rencanaNya dan juga keberadaan kita di dalam Dia.  Oleh karena itu rasul Paulus berdoa untuk jemaat di Efesus:  "...meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar."  (Efesus 1:17).  Itulah yang disukai dan dirindukan Tuhan.

     Mengenal Tuhan berbeda dengan sekedar tahu akan Tuhan.  Dalam pengenalan akan Tuhan terkandung suatu hubungan yang erat, penyerahan diri penuh dan juga kepercayaan.  Semakin kita mengenal Tuhan semakin kita memahami panggilan Tuhan, dan semakin menyadari keberadaan kita di hadapanNya.  Tuhan berkata,  "...engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan aku ini mengasihi engkau,..."  (Yesaya 43:4a).  Pengenalan akan Tuhan membuat kita dapat mengerti panggilanNya sehingga kita sadar betapa mulianya bagian yang ditentukan Tuhan bagi kita.  Namun ada banyak orang percaya yang belum menyadari bagian yang mulia yang disediakan Tuhan bagi mereka, karena tidak mengerti panggilan Tuhan di dalam hidupnya.  Panggilan berbeda dari karunia, karena panggilan berbicara tentang suatu tempat atau posisi di mana kita berada yang dikehendaki oleh Tuhan.  Alkitab menyatakan,  "Dahulu memang kamu hamba dosa,... Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran."  (Roma 6:17b-18).  Tuhan memanggil kita sebagai hambaNya, bukan hamba dosa, melainkan menjadi hamba kebenaran.  Salah satu ciri hamba adalah tidak punya hak berbicara, hanya tunduk dan wajib menaati segala perintah tuannya.

     Sebagai umat yang telah dimerdekakan dari dosa, kita wajib hidup dalam kebenaran, tidak lagi hidup menurut keinginan daging.  Dikatakan,  "Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup."  (1 Yohanes 2:6).  Sudahkah kita menjadi hamba-hamba Tuhan yang taat dan mengabdikan hidup sepenuhnya bagi Tuhan?

Paulus berkata,  "Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus."  Galatia 1:10c

Hosea 6:1-6
6:1"Mari, kita akan berbalik kepada TUHAN, sebab Dialah yang telah menerkam dan yang akan menyembuhkan kita, yang telah memukul dan yang akan membalut kita.
6:2Ia akan menghidupkan kita sesudah dua hari, pada hari yang ketiga Ia akan membangkitkan kita, dan kita akan hidup di hadapan-Nya.
6:3Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi."
6:4Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Efraim? Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Yehuda? Kasih setiamu seperti kabut pagi, dan seperti embun yang hilang pagi-pagi benar.
6:5Sebab itu Aku telah meremukkan mereka dengan perantaraan nabi-nabi, Aku telah membunuh mereka dengan perkataan mulut-Ku, dan hukum-Ku keluar seperti terang.
6:6Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran.