Seburuk Apapun, TUHAN Sanggup Mengubahkan


Baca:  Hakim-Hakim 11:29-40

"Lalu Roh Tuhan menghinggapi Yefta;  ia berjalan melalui daerah Gilead dan daerah Manasye,"  Hakim-Hakim 11:29








Alkitab mencatat bahwa Yefta adalah salah satu saksi iman seperti tertulis:  "Dan apakah lagi yang harus aku sebut?  Sebab aku akan kekurangan waktu, apabila aku hendak menceriterakan tentang Gideon, Barak, Simson, Yefta, Daud dan Samuel dan para nabi, yang karena iman telah menaklukkan kerajaan-kerajaan, mengamalkan kebenaran, memperoleh apa yang dijanjikan, menutup mulut singa-singa, memadamkan api yang dahsyat."  (Ibrani 11:32-34a).

     Mengapa iman Yefta bisa dipersamakan dengan Gideon, Barak, Simson, Daud, Samuel dan para nabi lainnya?  Bukankah Yefta memiliki latar belakang hidup yang tidak baik dan sangat tidak mendukung untuk dia menyandang predikat sebagai saksi iman seperti nabi-nabi lain?  Perlu kita ketahui Yefta adalah keturunan dari seorang perempuan sundal yang tidak jelas asal-usulnya.  Ada pun ayah Yefta adalah Gilead yang juga termasuk keturunan dari suku yang terendah moralnya.  Sesungguhnya Gilead memiliki isteri yang sah, tetapi ia selingkuh dengan perempuan sundal hingga lahirlah si Yefta ini.  Setelah dewasa keberadaan Yefta tidak diinginkan oleh keluarga Gilead, maka terusirlah ia dari mereka dan ia pun melarikan diri di tanah Tob,  "di sana berkumpullah kepadanya petualang-petualang yang pergi merampok bersama-sama dengan dia."  (Hakim-Hakim 11:3).

     Ayat nas menyatakan bahwa Roh Tuhan menghinggapi Yefta.  Mengapa Tuhan memakai Yefta?  Bukankah kehidupan Yefta banyak sisi negatifnya?  Kita harus ingat bahwa Tuhan memiliki kedaulatan penuh untuk memilih seseorang yang hendak dipakai sebagai alat kemuliaanNya.  Dan apabila Tuhan memilih seseorang.  Ia tidak pernah melihat latar belakangnya  (kaya, miskin, pintar, bodoh), termasuk Yefta yang mendapat anugerah dari Tuhan.

     Siapakah kita ini?  Kita juga adalah orang-orang berdosa yang beroleh kemurahan karena iman kita kepada Tuhan Yesus.  Tuhan Yesus rela mati untuk kita;  Dia memilih kita tanpa mempedulikan seburuk apa pun latar belakang hidup kita.  Asal kita mau bertobat dengan sungguh, Tuhan sanggup mengubahkan hidup kita dari yang hina menjadi mulia, yang tidak berarti menjadi berarti dan dijadikannya kita berharga di mataNya.

Maka dari itu jangan pernah membatasi kuasa Tuhan yang sedang bekerja dalam kehidupan kita karena tidak ada yang mustahil bagi Dia!

Hakim-hakim 11:29-40
11:29Lalu Roh TUHAN menghinggapi Yefta; ia berjalan melalui daerah Gilead dan daerah Manasye, kemudian melalui Mizpa di Gilead, dan dari Mizpa di Gilead ia berjalan terus ke daerah bani Amon.
11:30Lalu bernazarlah Yefta kepada TUHAN, katanya: "Jika Engkau sungguh-sungguh menyerahkan bani Amon itu ke dalam tanganku,
11:31maka apa yang keluar dari pintu rumahku untuk menemui aku, pada waktu aku kembali dengan selamat dari bani Amon, itu akan menjadi kepunyaan TUHAN, dan aku akan mempersembahkannya sebagai korban bakaran."
11:32Kemudian Yefta berjalan terus untuk berperang melawan bani Amon, dan TUHAN menyerahkan mereka ke dalam tangannya.
11:33Ia menimbulkan kekalahan yang amat besar di antara mereka, mulai dari Aroer sampai dekat Minit--dua puluh kota banyaknya--dan sampai ke Abel-Keramim, sehingga bani Amon itu ditundukkan di depan orang Israel.
11:34Ketika Yefta pulang ke Mizpa ke rumahnya, tampaklah anaknya perempuan keluar menyongsong dia dengan memukul rebana serta menari-nari. Dialah anaknya yang tunggal; selain dari dia tidak ada anaknya laki-laki atau perempuan.
11:35Demi dilihatnya dia, dikoyakkannyalah bajunya, sambil berkata: "Ah, anakku, engkau membuat hatiku hancur luluh dan engkaulah yang mencelakakan aku; aku telah membuka mulutku bernazar kepada TUHAN, dan tidak dapat aku mundur."
11:36Tetapi jawabnya kepadanya: "Bapa, jika engkau telah membuka mulutmu bernazar kepada TUHAN, maka perbuatlah kepadaku sesuai dengan nazar yang kauucapkan itu, karena TUHAN telah mengadakan bagimu pembalasan terhadap musuhmu, yakni bani Amon itu."
11:37Lagi katanya kepada ayahnya: "Hanya izinkanlah aku melakukan hal ini: berilah keluasan kepadaku dua bulan lamanya, supaya aku pergi mengembara ke pegunungan dan menangisi kegadisanku bersama-sama dengan teman-temanku."
11:38Jawab Yefta: "Pergilah," dan ia membiarkan dia pergi dua bulan lamanya. Maka pergilah gadis itu bersama-sama dengan teman-temannya menangisi kegadisannya di pegunungan.
11:39Setelah lewat kedua bulan itu, kembalilah ia kepada ayahnya, dan ayahnya melakukan kepadanya apa yang telah dinazarkannya itu; jadi gadis itu tidak pernah kenal laki-laki. Dan telah menjadi adat di Israel,
11:40bahwa dari tahun ke tahun anak-anak perempuan orang Israel selama empat hari setahun meratapi anak perempuan Yefta, orang Gilead itu.