Setiap Masalah Mendatangkan Baikan


Baca:  Mazmur 119:67-80

"Sebelum aku tertindas, aku menyimpang, tetapi sekarang aku berpegang pada janji-Mu."  Mazmur 119:67









Masalah, kesesakan atau penindasan seringkali menjadi cara yang paling ampuh untuk membawa seseorang mendekat kepada Tuhan dan mencari Dia dengan sungguh-sungguh.  Namun terkadang pula seseorang malah semakin menjauh dan lari meninggalkan Tuhan.  Semua itu tergantung pada sikap dan respons kita terhadap masalah itu.  Simak pernyataan Daud ini:  "...aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-mu."  (ayat 71).  Daud sadar bahwa masalah adakalanya terjadi sebagai akibat dari kesalahan kita sendiri.  Jika kita peka, ini adalah kesempatan bagi kita untuk mengoreksi diri,  "...apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!"  (Mazmur 139:24).  Namun tidak semua orang bisa memandang setiap permasalahan dengan cara pandang yang positif.  Seharusnya kita bersyukur jika Tuhan menegur kita melalui masalah,  "karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."  (Ibrani 12:6).

     Siapa di antara kita yang mau mengalami keadaan yang tidak baik atau tertindas di sepanjang hidupnya?  Tidak ada!  Mengapa Daud bisa berkata bahwa tertindas itu baik baginya?  Karena dengan kondisi yang demikian ia lebih bisa memahami rencana Tuhan.  Jadi bukan tanpa tujuan jika Tuhan mengijinkan masalah terjadi dalam hidup ini.  Ada tertullis:  "Bukankah firman-Ku seperti api, demikianlah firman Tuhan dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?"  (Yeremia 23:29).  FirmanNya seperti api dan palu yang dipakai Tuhan untuk menghancurkan hal-hal yang tidak berkenan yang masih ada di dalam diri kita supaya kita timbul seperti emas dan semakin serupa dengan Kristus, karena  "...siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru:  yang lama sudah berlalu, seesungguhnya yang baru sudah datang."  (2 Korintus 5:17).

     Sebagai manusia kita memiliki kecenderungan memberontak dan mengandalkan kekuatan sendiri ketika berada dalam masalah.  Namun sebagai  'ciptaan baru'  di dalam Kristus, tidak seharusnya kita bertindak demikian.  Sebaliknya kita patut bersyukur karena peringatan-peringatan Tuhan ini membuat kita semakin melekat kepada Tuhan, menyadari keterbatasan kita dan tidak lagi memegahkan diri sendiri. 

Janganlah sampai kita mengalami masalah terlebih dahulu baru bersungguh-sungguh di dalam Dia!

Mazmur 119:67-80
119:67Sebelum aku tertindas, aku menyimpang, tetapi sekarang aku berpegang pada janji-Mu.
119:68Engkau baik dan berbuat baik; ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
119:69Orang yang kurang ajar menodai aku dengan dusta, tetapi aku, dengan segenap hati aku akan memegang titah-titah-Mu.
119:70Hati mereka tebal seperti lemak, tetapi aku, Taurat-Mu ialah kesukaanku.
119:71Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu.
119:72Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih dari pada ribuan keping emas dan perak.
119:73Tangan-Mu telah menjadikan aku dan membentuk aku, berilah aku pengertian, supaya aku dapat belajar perintah-perintah-Mu.
119:74Orang-orang yang takut kepada-Mu melihat aku dan bersukacita, sebab aku berharap kepada firman-Mu.
119:75Aku tahu, ya TUHAN, bahwa hukum-hukum-Mu adil, dan bahwa Engkau telah menindas aku dalam kesetiaan.
119:76Biarlah kiranya kasih setia-Mu menjadi penghiburanku, sesuai dengan janji yang Kauucapkan kepada hamba-Mu.
119:77Biarlah rahmat-Mu sampai kepadaku, supaya aku hidup, sebab Taurat-Mu adalah kegemaranku.
119:78Biarlah orang-orang yang kurang ajar mendapat malu, karena mereka berlaku bengkok terhadap aku tanpa alasan; tetapi aku akan merenungkan titah-titah-Mu.
119:79Biarlah berbalik kepadaku orang-orang yang takut kepada-Mu, orang-orang yang tahu peringatan-peringatan-Mu.
119:80Biarlah hatiku tulus dalam ketetapan-ketetapan-Mu, supaya jangan aku mendapat malu.