Upah Kesabaran dan Ketekunan : Ayub Dipulihkan


Baca:  Ayub 19:1-29

"Tetapi aku tahu:  Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu.  Juga sesudah kulit tubuhku sangat rusak, tanpa dagingku pun aku akan melihat Allah."  Ayub 19:25-26








Selain kesabaan dan ketekunan petani yang harus kita teladani, Yakobus juga mengajar kita untuk meneladani hidup Ayub.  Dikatakan,  "...kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan."  (Yakobus 5:11b).  Semua orang Kristen pasti tahu tentang kisah hidup Ayub.  Membicarakan Ayub berarti pula membicarakan masalah dan penderitaan yang dialaminya.

     Meski mengalami penderitaan yang hebat, Ayub tetap bersabar dan bertekun di dalam Tuhan.  Ia menderita, padahal ia adalah seorang  "...yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan."  (Ayub 1:8b).  Renungan:  apakah kita telah memiliki hidup yang jauh lebih baik dari Ayub?  Apakah penderitaan atau masalah yang kita alami selama ini sebanding dengan penderitaan yang dialami oleh Ayub?  Sebenarnya, penderitaan yang kita alami ini tidak ada apa-apanya dibanding dengan penderitaan yang Ayub alami, tetapi seringkali kita mengeluh, menggerutu, bersungut-sungut dan marah kepada Tuhan, padahal dari segala sisi kita masih lebih beruntung dari Ayub.  Seharusnya kita bisa lebih bersabar dan kuat karena kita masih memiliki keluarga atau rekan-rekan seiman yang senantiasa men-support kita, sedangkan Ayub kehilangan keluarganya, bahkan isterinya mencemooh dan meninggalkan dia.

     Mengapa Ayub bisa kuat menghadapi penderitaan yang ada?  Karena Ayub tahu bahwa Tuhan yang dia sembah adalah Sang Penebus hidupnya.  Semua yang terjadi dalam hidupnya, seburuk apa pun jika itu seijin Tuhan, Tuhan pasti sanggup memulihkan...Karena itu Ayub masih bisa berkata,  "Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?"  Dalam kesemuanya itu Ayub harus mengalami proses, ia yakin  "...akan timbul seperti emas."  (Ayub 23:10).  Itulah sebabnya Ayub tetap mampu bertahan di tengah penderitaan yang dialaminya.

Akhirnya  "...Tuhan memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan Tuhan memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu."  Ayub 42:10

Ayub 19:1-29
19:1Tetapi Ayub menjawab:
19:2"Berapa lama lagi kamu menyakitkan hatiku, dan meremukkan aku dengan perkataan?
19:3Sekarang telah sepuluh kali kamu menghina aku, kamu tidak malu menyiksa aku.
19:4Jika aku sungguh tersesat, maka aku sendiri yang menanggung kesesatanku itu.
19:5Jika kamu sungguh hendak membesarkan diri terhadap aku, dan membuat celaku sebagai bukti terhadap diriku,
19:6insafilah, bahwa Allah telah berlaku tidak adil terhadap aku, dan menebarkan jala-Nya atasku.
19:7Sesungguhnya, aku berteriak: Kelaliman!, tetapi tidak ada yang menjawab. Aku berseru minta tolong, tetapi tidak ada keadilan.
19:8Jalanku ditutup-Nya dengan tembok, sehingga aku tidak dapat melewatinya, dan jalan-jalanku itu dibuat-Nya gelap.
19:9Ia telah menanggalkan kemuliaanku dan merampas mahkota di kepalaku.
19:10Ia membongkar aku di semua tempat, sehingga aku lenyap, dan seperti pohon harapanku dicabut-Nya.
19:11Murka-Nya menyala terhadap aku, dan menganggap aku sebagai lawan-Nya.
19:12Pasukan-Nya maju serentak, mereka merintangi jalan melawan aku, lalu mengepung kemahku.
19:13Saudara-saudaraku dijauhkan-Nya dari padaku, dan kenalan-kenalanku tidak lagi mengenal aku.
19:14Kaum kerabatku menghindar, dan kawan-kawanku melupakan aku.
19:15Anak semang dan budak perempuanku menganggap aku orang yang tidak dikenal, aku dipandang mereka orang asing.
19:16Kalau aku memanggil budakku, ia tidak menyahut; aku harus membujuknya dengan kata-kata manis.
19:17Nafasku menimbulkan rasa jijik kepada isteriku, dan bauku memualkan saudara-saudara sekandungku.
19:18Bahkan kanak-kanakpun menghina aku, kalau aku mau berdiri, mereka mengejek aku.
19:19Semua teman karibku merasa muak terhadap aku; dan mereka yang kukasihi, berbalik melawan aku.
19:20Tulangku melekat pada kulit dan dagingku, dan hanya gusiku yang tinggal padaku.
19:21Kasihanilah aku, kasihanilah aku, hai sahabat-sahabatku, karena tangan Allah telah menimpa aku.
19:22Mengapa kamu mengejar aku, seakan-akan Allah, dan tidak menjadi kenyang makan dagingku?
19:23Ah, kiranya perkataanku ditulis, dicatat dalam kitab,
19:24terpahat dengan besi pengukir dan timah pada gunung batu untuk selama-lamanya!
19:25Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu.
19:26Juga sesudah kulit tubuhku sangat rusak, tanpa dagingkupun aku akan melihat Allah,
19:27yang aku sendiri akan melihat memihak kepadaku; mataku sendiri menyaksikan-Nya dan bukan orang lain. Hati sanubariku merana karena rindu.
19:28Kalau kamu berkata: Kami akan menuntut dia dan mendapatkan padanya sebab perkaranya!,
19:29takutlah kepada pedang, karena kegeraman mendatangkan hukuman pedang, agar kamu tahu, bahwa ada pengadilan."