KARIB DENGAN TUHAN: Ada Banyak Berkat! dan Memiliki Suatu Proses



Baca:  Mazmur 27:1-14

"Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, itulah yang kuingini: diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan dan menikmati bait-Nya."  Mazmur 27:4





        Kitab Mazmur adalah kitab yang ditulis oleh Daud;  ratusan pasal yang terdapat di dalam kitab ini merupakan curahan hati dan pengalamannya sendiri saat ia karib dengan Tuhan: mulai dari muda hingga ia menjadi raja atas Israel.


     Masa muda Daud banyak dihabiskan di padang karena ia adalah penggembala domba.  Dan pada waktu itulah Daud, yang kesukaannya bermain kecapi, mencurahkan isi hatinya kepada Tuhan dan memuji-muji Tuhan setiap waktu.  Kekaribannya dengan Tuhan menjadikan Daud makin percaya kepadaNya.  Itulah sebabnya Daud begitu antusias terhadap Tuhan;  kerinduannya begitu besar untuk selalu berada di dalam hadirat Tuhan.  Daud berkata,  "Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik." (Mazmur 84:11).  Perhatikan!  Ada banyak berkat jika kita semakin karib dengan Tuhan.  Di dalam kekariban dengan Tuhan tidak ada ketakutan karena Dia sendiri berjanji,  "...Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan." (Yesaya 41:10).  Karena karib dengan Tuhan, Daud tidak lagi takut terhadap apa pun.  Ketika harus berhadapan dengan raksasa Filistin (Goliat) ia tidak takut, bahkan mampu mengalahkannya karena ia yakin bahwa Tuhan menyertainya.

     Di dalam kekariban dengan Tuhan ada perlindungan yang aman.  Kita melihat bahwa dunia saat ini penuh dengan gejolak.  Adalah manusiawi sekali jika banyak orang menjadi kuatir dan cemas.  Tidak hanya di luar negeri, tapi di negeri kita pun banyak sekali goncangan-goncangan.  Kerusuhan antarwarga, bencana alam (gunung meletus, banjir, jembatan runtuh), kecelakaan lalu-lintas terjadi di mana-mana.  Tapi bagi orang benar yang hidupnya karib dengan Tuhan tidak perlu kuatir, karena  "Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti.  Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut;  sekalipun ribut dan berbuih airnya, sekalipun gunung-gunung goyang oleh geloranya."  (Mazmur 46:2-4).

Baca:  Mazmur 5:1-13

"Tuhan, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu."  Mazmur 5:4

Di dalam kekariban dengan Tuhan ada pertolongan dan mujizat.  Daniel adalah contoh lain anak muda yang memiliki kekariban dengan Tuhan.  Tertulis:  "Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya."  (Daniel 6:11).

     Tiga kali sehari Daniel sujud menyembah dan memuji Tuhan sehingga jangan heran jika ia menjadi anak muda yang berbeda, yang memiliki excellent spririt.  Ketika Daniel dimasukkan ke dalam gua singa, mujizat Tuhan terjadi:  malaikat-malaikatNya diutus Tuhan untuk mengatupkan mulut singa-singa itu sehingga ia selamat dan tetap hidup.  Masih banyak tokoh-tokoh dalam Alkitab yang karena kekaribannya dengan Tuhan tidak hanya mengalami kebaikan Tuhan, tapi juga dipakai Tuhan secara luar biasa sebagai alatNya.

     Bagaimana dengan kita?  Adakah kita rindu untuk membangun kekariban dengan Tuhan?  Jika kita ingin menikmati berkat-berkat Tuhan dan mengalami kebaikanNya jangan tunda-tunda waktu lagi, mulai sekarang bangunlah kekariban dengan Tuhan, bukan hanya saat kita beribadah di gereja, tapi juga secara pribadi melalui saat teduh kita setiap hari.  Saat ini banyak orang Kristen yang sudah kehilangan kekaribannya dengan Tuhan.  Kita sulit sekali menyediakan waktu untuk bersujud, memuji, menyembah, mengucap syukur dan merenungkan firmanNya secara pribadi.  Berdoa hanya seperlunya saja dan saat butuh.  Bagaimana kita akan mengalami penggenapan janji-janji Tuhan dalam hidup ini jika kita tidak karib dengan Tuhan?

     Membangun kekariban dengan Tuhan adalah sebuah proses.  Jadi tidak ada yang instan, tapi perlu latihan dari hari ke sehari.  Jangan malas dan teruslah berlatih!  Kita harus memaksa tubuh kita untuk berdoa dan melawan rasa kantuk yang menyerang.  Firman Tuhan menasihatkan,  "Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan:  roh memang penurut, tetapi daging lemah."  (Matius 26:41).


Jika pada awalnya kita gagal, coba lagi sampai hal itu menjadi sebuah kebiasaan.