Injil Adalah Pengharapan Orang Percaya



Baca:  Kolose 1:15-23

"Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya."  Kolose 1:23




            Sungguh ironis jika orang Kristen meninggalkan imannya dan berpaling kepada ilah lain.  Mereka menukar Tuhan Yesus dengan jabatan, harta kekayaan, ketenaran, jodoh dan sebagainya.  Sekian lama mengiring Tuhan, masakan mereka tidak tahu tentang pengharapan yang terkandung di dalam Injil?  Tertulis:  "Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."  (Kisah 4:12).


     Jadi, kita yang telah percaya kepada Tuhan Yesus Kristus telah memiliki kepastian keselamatan dan kehidupan yang kekal.  Hal ini seharusnya menjadi pengharapan yang kokoh bagi kita untuk menjalani kehidupan di dunia ini.  Karena itu kita tidak perlu takut dan kuatir akan hidup kita.  Masalah, penderitaan, tantangan dan cobaan hidup hendaknya tidak membuat kita menyerah dan putus asa, lalu berpaling dari Injil.  Tetapi justru kita harus tetap taat dan mengerjakan keselamatan itu dengan takut dan gentar (baca Filipi 2:12), karena "...penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita."  (Roma 8:18).

     Inilah pengharapan iman di dalam Kristus yaitu kepastian kehidupan kekal.  Karena kepastian hidup kekal itu ada di dalam Yesus Kristus, maka Injil harus terus diberitakan ke seluruh penjuru bumi.  Itulah sebabnya, rasul Paulus tidak pernah berhenti untuk memberitakan Injil meski harus menghadapi penderitaan dan membayarnya dengan nyawa.  Rasul Paulus juga tak henti-hentinya memberi semangat kepada Timotius dan Titus untuk tetap kuat dan tidak setengah-setengah dalam melayani Tuhan.  Tertulis:  "Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah."  (2 Timotius 1:8) dan "Beritakanlah semuanya itu, nasihatilah dan yakinkanlah orang dengan segala kewibawaanmu."  (Titus 2:15a).

Injil adalah berita tentang pengharapan kepastian kehidupan kekal di dalam Yesus Kristus;  karena itu jangan sekali-kali menolak Injil apalagi melecehkannya, kita akan menyesal di kemudian hari.