Mempelai Kristus Harus Dewasa Rohani (3)


Baca:  Ibrani 5:11-14

"Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil."  Ibrani 5:13








                  Saat ini semua umat Tuhan sedang menanti-nantikan kedatangan Tuhan.  Jadi waktu yang singkat ini harus kita gunakan sebaik mungkin untuk mengerjakan bagian kita yaitu melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh dan hidup seturut dengan kehendakNya supaya pada saatnya kita tidak bernasib seperti lima gadis bodoh, di mana ketika Sang Mempelai Laki-Laki datang mereka tidak dapat masuk ke dalam ruang perjamuan kawin  (baca Matius 25:1-13).  Menjadi orang Kristen yang dewasa rohani haruslah menjadi tujuan dan goal kita.  Kedewasaan rohani memerlukan hati yang mau belajar dan siap untuk dibentuk.  Maukah kita dibentuk dan diproses Tuhan?


     Banyak yang memberontak, kecewa, mengeluh, mengomel, bersungut-sungut ketika mengalami proses pembentukan Tuhan, padahal setiap proses yang Tuhan ijinkan terjadi selalu mendatangkan kebaikan bagi kita.  "Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas."  (Ayub 23:10).  Lama atau cepatnya proses pembentukan dari Tuhan sangat bergantung pada 'tanah' hati kita.  Semakin kita memberontak, semakin lama proses yang harus kita jalani.  "Setiap harikah orang membajak, mencangkul dan menyisir tanahnya untuk menabur?"  (Yesaya 28:24).

     Jika hari ini kita rindu menjadi orang Krisen yang dewasa rohani haruslah ada bukti, artinya kekristenan harus dipraktekkan dan diwujudkan dalam tindakan nyata sehingga orang lain melihat bahwa kehidupan orang Kristen berbeda, seperti tertulis:  "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna."  (Roma 12:2).  Oleh karena itu, Rasul Paulus menasihati,  "Saudara-saudara, janganlah sama seperti anak-anak dalam pemikiranmu. Jadilah anak-anak dalam kejahatan, tetapi orang dewasa dalam pemikiranmu!"  (1 Korintus 14:20), sebab orang dunia tidak peduli dengan keaktifan kita di gereja atau pelayanan, tetapi yang mereka perhatikan adalah perbuatan kita saat berada di tengah-tengah mereka.

Bukan teori, tapi yang lebih utama adalah action!