Renungan Kristen - Penderitaan



Baca:  Mazmur 107:1-22

"Ada orang-orang yang duduk di dalam gelap dan kelam, terkurung dalam sengsara dan besi."  Mazmur 107:10

Siapa di antara kita yang tidak pernah mengalami masalah, kesesakan, kesukaran dan penderitaan?  Tak seorang pun.  Selama hidup di dunia ini, semua orang tanpa terkecuali pasti mengalami segala macam masalah, entah itu keuangan, sakit-penyakit, rumah tangga atau anak.  Pemazmur juga menyadari akan hal ini:  "Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap." (Mazmur 90:10).  Jelas sekali bahwa kesukaran dan penderitaan selalu mewarnai perjalanan hidup manausia selama hidup di bumi.  Banyak orang Kristen mengeluh dan bersungut-sungut ketika dihadapkan pada masalah dan penderitaan dan berkata, "Aku sudah rajin ke gereja, tapi mengapa aku masih hidup dalam penderitaan dan kesesakan?"

     Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan mengapa penderitaan dan kesesakan masih saja sering kita alami:  1.  Iblis.  Penderitaan yang kita alami datangnya dari si Iblis.  Alkitab menyatakan, "Pencuri (Iblis) datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan;" (Yohanes 10:10a).  Iblis selalu berusaha melepaskan panah apinya, sehingga apabila panah api si jahat itu mengenai seseorang, orang tersebut akan mengalami penderitaan dan kesesakan.  Rasul Petrus pun menasihatkan, "Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya." (1 Petrus 5:8).  Karena itu kita harus selalu berjaga-jaga dan berdoa.  Tekun berdoa, merenungkan firman setiap hari dan tidak menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah adalah kunci untuk menang dari segala tipu muslihat Iblis.  Kepada jemaat di Efesus, Rasul Paulus menegaskan, "Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;" (Efesus 6:11).  Dalam segala keadaan, kita harus mengenakan perisai iman karena seringkali ketika masalah dan penderitaan datang, iman kita menjadi lemah dan kita pun tawar hati.

Alkitab dengan tegas menyatakan, "Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu."  Amsal 24:10


Baca:  Mazmur 107:23-24

"Ia berfirman, maka dibangkitkan-Nya angin badai yang meninggikan gelombang-gelombangnya."  Mazmur 107:25

         Perlu kita sadari bahwa tak semua penderitaan dan kesesakan yang kita alami datangnya dari Iblis.  Adakalanya itu terjadi karena:  2.  Kesalahan kita sendiri.  Tertulis:  "Ada orang-orang menjadi sakit oleh sebab kelakuan mereka yang berdosa, dan disiksa oleh sebab kesalahan-kesalahan mereka;" (Mazmur 107:17).  Kita mengalami penderitaan dan kesesakan oleh karena pelanggaran dan dosa-dosa kita sendiri;  kita telah memberontak kepada Tuhan, menyimpang dari jalan-jalan Tuhan sehingga hidup kita dikuasai oleh dosa.  Ada tertulis:  "Sesungguhnya, tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu." (Yesaya 59:1-2).  Karena itu tidak ada jalan lain selain segera datang kepada Tuhan, memohon pengampunan dan bertobat.  Pertobatan adalah kunci mengalami pertolongan dan pemulihan dari Tuhan.  "Maka berseru-serulah mereka kepada Tuhan dalam kesesakan mereka, dan diselamatkan-Nya mereka dari kecemasan mereka, disampaikan-Nya firman-Nya dan disembuhkan-Nya mereka, diluputkan-Nya mereka dari liang kubur." (Mazmur 107:19-20).

     3.  Diijinkan Tuhan sebagai proses.  Terkadang Tuhan ijinkan penderitaan dan kesesakan karena ada rencanaNya yang indah, yaitu untuk memproses, memurnikan dan mendewasakan iman kita.  Tuhan ingin melatih iman kita supaya makin kuat.  "...Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan." (Roma 5:3-4).  Kita dibentuk untuk memiliki kerendahan hati, tidak lagi mengandalkan kekuatan sendiri tapi mengandalkan Tuhan dalam segala hal.  Selain itu, melalui penderitaan yang kita alami Tuhan hendak menyatakan kuasa dan mujizat-Nya sehingga hidup kita dapat menjadi kesaksian bagi banyak orang.


Anda sedang mengalami penderitaan?  Tetaplah mengucap syukur karena semuanya pasti mendatangkan kebaikan bagi kita!