Rahasia Keberhasilan Abraham



Baca:  Kejadian 13:1-18

"sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya."  Kejadian 13:15







       Siapa diantara kita yang mau hidup pas-pasan, gagal dan tidak diberkati?  Tak seorang pun.  Sebaliknya jika ditanya siapa yang ingin hidupnya berhasil dan diberkati Tuhan?  Dengan serempak semua orang pasti akan mengangkat tangan.  Memang, hidup yang berhasil dan diberkati adalah dambaan setiap orang.  Namun untuk mencapai goal itu ada langkah-langkah yang harus kita kerjakan, dalam bahasa rohaninya 'ada harga yang harus kita bayar'.  Semua langkah-langkah itu sudah tertulis secara terperinci di dalam Alkitab, namun seringkali kita abaikan.  Salah satunya:  "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."  (Matius 6:33).  Seringkali kita menuntut Tuhan untuk memberkati kita, tapi kita sendiri tidak mengutamakan Kerajaan Allah dan keberadaannya;  kita tidak mau bayar harga!


     Abraham adalah contoh orang yang sangat berhasil dan diberkati Tuhan.  Ia mengalami penggenapan janji Tuhan dalam hidupnya secara luar biasa;  bukan hanya diberkati, tapi Abraham juga menjadi berkat bagi bangsa-bangsa.  Bahkan Alkitab menyatakan bahwa Abraham disebut sebagai sahabat Allah  (baca Yakobus 2:23).  Ini menunjukkan bahwa Tuhan sangat karib dengan Abraham.  Alkitab menyatakan bahwa jika Tuhan karib dengan seseorang,  "...perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka."  (Mazmur 25:14).  Mengapa Tuhan sangat memberkati Abraham dan menjadikan dia begitu spesial?  Pertama, karena Abraham adalah orang yang taat.  Ketaatan adalah langkah untuk menikmati berkat Tuhan.  Tuhan berfirman,  "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;"  (Kejadian 12:1).  Kita tahu bahwa orang-orang di daerah asal Abraham dan termasuk sanak saudaranya adalah para penyembah berhala.  Karena itu Tuhan memerintahkan Abraham untuk memisahkan diri dari mereka, dan ia pun taat kepada perintah Tuhan.

     Ketaatan Abraham meninggalkan negerinya dan juga keluarganya, walaupun ia belum tahu persis ke mana harus pergi, adalah bukti betapa ia sangat percaya kepada Tuhan.  Ini adalah iman!  Iman yang disertai dengan perbuatan inilah iman yang hidup, percaya walaupun secara kasat mata belum melihat! 

Baca:  Galatia 3:1-14

"Jadi mereka yang hidup dari iman, merekalah yang diberkati bersama-sama dengan Abraham yang beriman itu."  Galatia 3:9

Abraham tidak hanya mengalami berkat-berkat rohani dari Tuhan, tapi juga diberkati dengan berkat jasmani (harta) yang melimpah oleh karena ketaatannya.  Apa yang dialami oleh Abraham ini dapat pula kita alami.  Tertulis:  "Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah."  (Galatia 3:29).

     Kita yang ada di dalam Kristus, seperti yang dikatakan firman Tuhan, berhak juga atas segala berkat dan janji Tuhan.  Namun Alkitab dengan tegas menyatakan,  "Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu."  (2 Korintus 6:17).  Selama kita masih bersahabat dengan dunia ini, berkompromi dengan dosa dan hidup dalam ketidaktaatan, berkat dan janji Tuhan itu hanya akan menjadi khayalan semata.  Karena itu kita perlu belajar dari kehidupan Abraham ini supaya berkat-berkat yang dijanjikan kepada Abraham tersebut juga kita terima secara nyata dalam hidup ini.

     Kedua, Abraham sangat mengasihi Tuhan;  ia menempatkan Tuhan lebih dari segalanya.  Di mana pun bertemu dengan Tuhan, Abraham selalu mendirikan mezbah bagiNya.  Mezbah berbicara tentang ibadah.  Jadi  "Latihlah dirimu beribadah.  Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang."  (1 Timotius 4:7b-8).

     Sudahkah kita beribadah kepada Tuhan dengan sungguh ataukah kita melakukan ibadah hanya sebatas aktivitas rutin belaka?  Setidaknya ada empat mezbah yang didirikan oleh Abraham:  mezbah yang didirikan di Sikhem  (baca  Kejadian 12:7), mezbah di dekat Betel  (baca  Kejadian 12:8), mezbah di dekat Hebron  (baca  Kejadian 13:18) dan juga mezbah di gunung Moria (baca  Kejadian 22:9).  Tidak hanya itu, ia pun rela mempersembahkan anak yang sangat dikasihinya  (Ishak)  ketika Tuhan memintanya.


Abraham mengalami penggenapan janji Tuhan dalam hidupnya,  "...serta diberkati Tuhan dalam segala hal."  (Kejadian 24:1), karena ia taat dan mengasihi Tuhan lebih dari apa pun.