Kekuatan Kata-Kata



Baca:  Amsal 18:1-21

"Perut orang dikenyangkan oleh hasil mulutnya, ia dikenyangkan oleh hasil bibirnya."  Amsal 18:20








       Banyak orang meremehkan kuasa dari sebuah perkataan sehingga banyak kata sembrono keluar dari mulutnya.  Alkitab dengan keras mengingatkan,  "Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya."  (Amsal 18:21).  Bila kita mempergunakan mulut kita untuk memperkatakan hal-hal yang positif  (firman Tuhan)  dan mendeklarasikan apa yang kita percayai, maka hidup kita pasti akan mengalami perubahan sesuai dengan firman yang kita perkatakan.  Karena itu sediakanlah waktu setiap hari untuk membaca dan merenungkan firman Tuhan, supaya  "...semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji..."  (Filipi 4:8)  senantiasa mengisi perbendaharaan hati kita, sehingga yang keluar dari mulut kita pun adalah hal-hal yang selaras dengan firmanNya,  "Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati."  (Matius 12:34).

     Kita harus memahami bahwa perkataan kita akan memimpin kita pada jalan yang benar atau juga mengarahkan kita pada jalan yang salah.  Kehidupan dan kematian ditentukan pula oleh lidah, maka orang-orang yang selalu memperkatakan perkataan yang buruk akan menerima akibat dari perkataan mereka;  dan itu adalah suatu pilihan!  Kita bisa memilih untuk memperkatakan hal-hal positif yang berdampak positif bagi kita, atau hal-hal negatif yang senantiasa mewarnai dan mendominasi setiap perkataan kita.  Perkataan manusia adalah seperti bejana yang diisi dengan hal-hal yang baik atau buruk;  perkataan yang dikuasai oleh Roh Kudus akan tinggal bersama dengan kita dan akan mengubah hidup kita.  Saat sedikit dari kita yang menyadari bahwa kata-kata yang kita dengar dapat memimpin atau merusak jalan hidup kita;  dengan kata-kata kita bisa membangun kepercayaan diri seseorang atau menghancurkan iman mereka;  kata-kata yang pedas dan tidak menyenangkan dapat menyakiti orang lain.  Akan tetapi perkataan yang lembut dan penuh kasih akan membuat orang lain gembira, dipulihkan, dikuatkan dan dipimpin kepada kemenangan.

     Setiap saat kita dihadapkan pada keputusan yang sangat penting:  "Apa yang kita pilih untuk dikatakan?"  Bagaimana caranya kita menata perkataan kita yang nantinya akan menentukan masa depan kita?  Akankah kita membangun lingkungan dengan kebahagiaan atau akankah kita merusak segalanya dengan perkataan kita?  Perkataan kita mengandung kuasa dan berkat dari Tuhan, untuk itulah kita harus benar-benar memperhatikan perkataan kita.  Begitu pula dalam hal menegur orang lain, kita pun harus berhati-hati dan tidak boleh sembarangan, apalagi dengan kata-kata yang menyakitkan, sebab  "Teguran orang yang bijak adalah seperti cincin emas dan hiasan kencana untuk telinga yang mendengar."  (Amsal 25:12).

Perkataan yang baik dan penuh kasih berasal dari Tuhan, sebab perkataanNya tidak pernah merusak kehidupan seseorang.