Menyadari Status Kita



Baca:  Roma 8:1-17

"Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris,"  Roma 8:17








      Sebagai seorang Kristen alias pengikut Kristus keberadaan dan status kita pun kini telah berubah yaitu sebagai anak-anak Allah.  Dikatakan,   "...kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus."  (Galatia 3:26).  Karena status kita adalah anak Allah, kehidupan kita pun (perilaku, tabiat, karakter) harus mencerminkan Dia sebab keberadaan seorang anak itu erat kaitannya dengan keberadaan bapaknya.  Karena kita adalah anak Allah maka tidak seharusnya kita hidup dalam ketakutan lagi,  "Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi,"  (ayat 15).

     Kepada Timotius rasul Paulus kembali menegaskan bahwa  "Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban."  (2 Timotius 1:7).  Punya rasa takut, kuatir, cemas dan sebagainya adalah manusiawi sekali, tapi jika perasaan itu secara terus-menerus meliputi hidup kita setiap hari membuktikan bahwa kita masih 'kanak-kanak' rohani dan memiliki iman yang dangkal, tanda ketidakpercayaan kita akan penyertaan Tuhan dalam hidup kita.  Kita harus menunjukkan kepada dunia bahwa kita ini 'berbeda', tidak sama dengan mereka yang bukan anak-anak Tuhan.  Alkitab menegaskan bahwa sebagai anak Tuhan  "...kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah,"  (Roma 8:17).  Sebagai anak-anak Tuhan kita berhak atas penyertaanNya, pemeliharaanNya, perlindunganNya dan juga berkat-berkatNya.  "...segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu."  (Lukas 15:31).  Firman Tuhan selalu mengingatkan kita untuk tidak takut sebab Ia tahu benar akan kelemahan kita.  "janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan."  (Yesaya 41:10).  Berstatus sebagai anak Tuhan selain punyak hak, kita pun juga punya kewajiban (tanggung jawab).

     Janji Tuhan pasti akan digenapi dalam hidup kita asalkan kita juga memenuhi kewajiban kita.  Seringkali kita hanya menuntut hak-hak kita kepada Tuhan, sedangkan tanggung jawab kita abaikan.  Bukankah ini tidak fair?

Jadilah anak-anak Tuhan yang taat, janji Tuhan akan digenapi dalam hidup kita!