MUJIZAT DI KANA: Air Menjadi Anggur



Baca:  Yohanes 2:1-11

"Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang."  Yohanes 2:10






         Perkawinan adalah momen yang sangat spesial dan tak terlupakan dalam hidup seseorang.  Itulah sebabnya setiap orang yang hendak menikah dan mempersiapkan 'hari bersejarah' itu secara matang dan sebaik mungkin.  Karena momen itu begitu penting, maka tidak sedikit orang yang menangkapnya sebagai peluang bisnis sehingga muncullah istilah event organizer (EO) yang dapat menangani pesta perkawinan.  Jadi kita tidak perlu repot-repot menangani dan mempersiapkan rencana pesta perkawinan itu, tinggal mempercayakannya kepada EO, maka semuanya akan beres.  Tak terkecuali bagi bangsa Israel, perkawinan juga merupakan salah satu peristiwa yang sangat disakralkan.  Mereka sangat menghargai dan menghormati perkawinan, karena perkawinan itu kudus di hadapan Tuhan.

     Orang Yahudi memiliki kebiasaan menggelar pesta perkawinan besar-besaran dengan mengundang banyak orang, bahkan acara tersebut mereka gelar selama beberapa hari disertai perjamuan anggur di malam harinya.  Tak seorang pun berharap pesta perkawinan yang mereka gelar itu berakhir dengan kegagalan.  Inilah yang terjadi di pesta perkawinan di Kana.  Saat pesta tengah berlangsung mereka mengalami kekurangan anggur.  Bagaimana mungkin?  Bukankah mereka telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik?  Namun ini menunjukkan bahwa manusia memiliki keterbatasan.  Rencana dan rancangan manusia tidak ada yang sempurna, kegagalan adalah buktinya, namun,  "...tidak ada rencana-Mu yang gagal."  (Ayub 42:1).  Kekurangan anggur di tengah pesta adalah masalah serius dan sangat memalukan, menunjukkan bahwa si tuan rumah tidak bisa menjamu para tamunya dengan baik, dan ini bisa menodai acara, serta akan menjadi peristiwa yang tak mudah untuk dilupakan oleh si tuan rumah, kedua mempelai dan juga para undangan.  Tamu yang datang lebih awal beruntung karena mereka dapat menikmati anggur yang disediakan, tapi tamu yang datang belakangan tidak bisa menikmatinya.

     Dalam kondisi terjepit, apa yang bisa mereka perbuat?  Adakah orang lain yang sanggup menolong?  Tidak ada jalan lain selain kita datang kepada Tuhan dan meminta pertolongan!


Baca:  Mazmur 86:1-17

"Sebab Engkau besar dan melakukan keajaiban-keajaiban; Engkau sendiri saja Allah."  Mazmur 86:10

      Pesta perkawinan di Kana ini dihadiri oleh Yesus dan juga murid-muridNya.  Ini adalah 'tour' awal Yesus dalam memulai pelayananNya di bumi, dan mujizat mulai dikerjakanNya.  Ini adalah bukti bahwa Dia adalah Anak Allah yang hidup dan berkuasa.

     Kepada murid-muridNya Yesus berkata,  "Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu."  (Yohanes 1:50b);  tidak harus menunggu lama, perkataan itu pun digenapiNya.  Saat masalah terjadi berkatalah ibu Yesus kepadaNya,  "Mereka kehabisan anggur."  (Yohanes 2:4).  Kata  'Saat-Ku belum tiba' sebagai penegas bahwa Yesus memiliki waktu tersendiri.  Walau secara jasmani Yesus adalah anak Maria, tetapi Ia sesungguhnya adalah Anak Allah.  Jadi Maria (ibu Yesus) tidak punya kuasa menentukan kapan Yesus harus bertindak dan menyelesaikan masalah yang ada.  Meski demikian Maria sangat percaya bahwa Yesus sanggup melakukan perkara besar, karena itu ia menyuruh para pelayan pesta untuk taat melakukan apa pun yang diperintahkan Yesus.  Dan ketika Yesus menyuruh para pelayan untuk mengisi tempayan-tempayan dengan air, mereka taat, meski apa yang diperintahkan Yesus itu tidak masuk akal;  namun upah dari ketaatan itu pun nyata yaitu mujizat terjadi:  air dalam tempayan itu berubah menjadi anggur.  Akhirnya 'muka' tuan rumah pun terselamatkan karena mujizat yang dikerjakan oleh Yesus.

     Mari kita belajar memahami bahwa Tuhan mempunyai waktu sendiri dalam menolong umatNya dan Dia tahu yang terbaik bagi kita.  Seringkali kita bertanya mengapa doa kita tidak kunjung beroleh jawaban, lalu kita marah dan kecewa kepada Tuhan dan memaksa Tuhan untuk menuruti agenda kita.  Waktu Tuhan tidak bisa diatur oleh manusia.  Kita harus bersabar menunggu waktu Tuhan dinyatakan, karena  "Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya,"  (Pengkotbah 3:11).  Air menjadi anggur adalah bukti nyata bahwa Yesus adalah Tuhan yang hidup dan berkuasa.  Dia sanggup melakukan keajaiban-keajaiban.  Tidak ada perkara yang mustahil bagi Dia!

Ketaatan dan kesabaran adalah kunci untuk mengalami mujizat dari Tuhan!