Kasih setia mendatangkan kepastian - Renungan Kristen


Mazmur 108
Judul: Kasih setia mendatangkan kepastian
Kalau Mazmur 53 identik dengan Mazmur 14, maka Mazmur 108 ini merupakan gabungan dari dua mazmur. Ayat 2-6 berasal dari Mazmur 57:8-12, sedangkan ayat 7-14 mengutip Mazmur 60:7-14. Kalau mengingat mazmur adalah respons umat dari waktu ke waktu dalam sejarah panjang PL, maka tidak heran dalam mengungkapkan perasaannya pemazmur bisa mengutip bagian mazmur lainnya yang sesuai.

Di Mazmur 57, ayat 8-12 berfungsi sebagai ungkapan keyakinan pemazmur karena Tuhan akan menjawab seruan doanya agar diselamatkan dari musuh. Sedangkan di Mazmur 60, ayat 7-14 merupakan rangkaian jawaban Tuhan atas permohonan pemazmur agar kembali peduli kepada umat-Nya (7-10) sekaligus permohonan ulang karena manusia tidak dapat diandalkan (11-14).

Mazmur 108 ini justru mulai dari keyakinan iman pemazmur bahwa Tuhan pasti menjawab doa pergumulannya (2-6). Kasih setia Tuhan dapat diandalkan. Hal tersebut diteguhkan dengan pernyataan akan kuasa Tuhan atas berbagai suku bangsa yang ada di sekeliling Israel (8-10). Kemudian ditutup dengan menegaskan kebergantungan penuh kepada Tuhan karena manusia tidak dapat diandalkan (11-4). Kasih setia Tuhan kembali menjadi andalan umat-Nya dalam menghadapi masalah apa pun dalam kehidupan ini.

Pengalaman hidup orang percaya sangat dinamis, seperti yang terungkap waktu kita merenungkan mazmur. Dari pergumulan karena menghadapi masalah berubah menjadi syukur dan sembah karena mendapat pertolongan Tuhan. Pengalaman tersebut membuahkan keyakinan iman dan pengharapan. Keyakinan akan kebaikan dan kemahakuasaan Tuhan selanjutnya menghasilkan keberanian untuk meminta pertolongan tatkala masalah kembali menimpa. Apa pun masalah yang kita hadapi, ingatlah bahwa kasih setia Tuhan tidak pernah berubah.
Official:  (http://jc-kok.blogspot.com)
Page     : (www.facebook.com/jckok.renungan.khotbah.lagurohani)
Group  : (www.facebook.com/groups/jc.kok/)

BACAAN:




Nyanyian. Mazmur Daud. (108-2) Hatiku siap, ya Allah, aku mau menyanyi, aku mau bermazmur. Bangunlah, hai jiwaku,


(108-3) bangunlah, hai gambus dan kecapi, aku mau membangunkan fajar.


(108-4) Aku mau bersyukur kepada-Mu di antara bangsa-bangsa, ya TUHAN, dan aku mau bermazmur bagi-Mu di antara suku-suku bangsa;


(108-5) sebab kasih-Mu besar mengatasi langit, dan setia-Mu sampai ke awan-awan.


(108-6) Tinggikanlah diri-Mu mengatasi langit, ya Allah, dan biarlah kemuliaan-Mu mengatasi seluruh bumi.


(108-7) Supaya terluput orang-orang yang Kaucintai, selamatkanlah dengan tangan kanan-Mu dan jawablah aku!


(108-8) Allah telah berfirman di tempat kudus-Nya: "Aku hendak beria-ria, Aku hendak membagi-bagikan Sikhem, dan lembah Sukot hendak Kuukur.


(108-9) Gilead punya-Ku, Manasye punya-Ku, Efraim ialah pelindung kepala-Ku, Yehuda ialah tongkat kerajaan-Ku,


(108-10) Moab ialah tempat pembasuhan-Ku, kepada Edom Aku melemparkan kasut-Ku, dan karena Filistea Aku bersorak-sorai."


(108-11) Siapakah yang akan membawa aku ke kota yang berkubu? Siapakah yang menuntun aku ke Edom?


(108-12) Bukankah Engkau, ya Allah, yang telah membuang kami, dan yang tidak maju, ya Allah, bersama-sama bala tentara kami?


(108-13) Berikanlah kepada kami pertolongan terhadap lawan, sebab sia-sia penyelamatan dari manusia.


(108-14) Dengan Allah akan kita lakukan perbuatan-perbuatan gagah perkasa, sebab Ia sendiri akan menginjak-injak para lawan kita.