Renungan Kristen- Like Father Like Son

Like Father Like Son

Bacaan: II Raja-raja 21-22
Kita sering mendengar pepatah yang berkata like father like son, seperti apa ayahnya demikian juga anaknya. Buah jatuh tak jauh dari pohonnya, artinya sifat,
karakter, temperamen, kebiasaan seseorang tak akan jauh beda dari orang tuanya. Jika orang tuanya seorang preman, tak heran kalau anaknya kecil-kecil juga sudah jadi preman. kalau orang tuanya malas bekerja, maka anaknya kelak juga akan jadi pengangguran sukses. Tapi Sebaliknya jika orang tuanya memiliki kebiasaan baik, semangat yang kuat dan menjadi orang sukses maka anaknya juga akan berhasil.

Itu sebabnya seandainya kita boleh memilih tentu kita akan memilih terlahir dari keluarga yang baik-baik dan memiliki orang tua ideal. Sayangnya, kita tidak bisa
menentukan lahir dari rahim siapa. Kita tidak bisa memilih lahir dari keluarga ningrat atau terhormat. Kita tak bisa memilih lahir dari kaum borju dengan gaya
hidup yang serba jet-set. Kita tidak bisa memilih lahir dari keluarga pendeta atau rohaniwan. Sebaliknya, mungkin kita terlahir dari keluarga yang sama sekali
tidak pernah kita harapkan! Apakah itu berarti nasib kita akan sama persis dengan keluarga kita yang sangat berantakan?

Dalam Alkitab ada contoh yang luar biasa. Seseorang yang berhasil mengubah nasib dan membalikkan fakta! Namanya Yosia. Riwayat orang tuanya dan nenek moyangnya tak baik untuk diceritakan, bahkan sangat memalukan. Betapa tidak? Ayahnya seorang penyembah berhala dan melakukan hal yang sangat jahat di mata Tuhan. Kakeknya dicatat Alkitab sebagai seseorang yang berbuat keji di hadapan Tuhan, mendirikan baal dan membawa Israel ke dalam penyembahan berhala bahkan ia juga yang mempersembahkan anaknya sendiri sebagai korban dalam api.

Dengan latar belakang keluarga seperti itu, tentu karakter dan kebiasaan Yosia tak lebih baik dari orang tua atau kakeknya. Namun ia berhasil membalikkan
fakta.Ia memutuskan rantai kutuk dalam keluarganya dan membawa Israel kembali kepada Tuhan! Perubahan yang luar biasa. Apa yang bisa kita petik dari hal ini? Kita selalu punya kesempatan untuk mengubah masa lalu. Masalahnya, apakah kita cukup memiliki keberanian untuk melakukannya ataukah kita lebih suka berdalih bahwa keadaan kita yang buruk adalah akibat keadaan orang tua kita juga buruk. Marilah buat perubahan dan balikkan fakta bahwa tak selalu like father like son.

Telusurilah pohon keluarga Anda. Jika ada kecenderungan buruk yang diturunkan dari generasi ke generasi, saatnya Anda memutuskan rantai itu!

Komentar