Berita tentang Salib Kristus (1 Korintus 1:18-31)

Baca: 1 Korintus 1:18-31

"Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah." 1 Korintus 1:18

Seringkali salib menjadi bahan olokan dan disepelekan orang-orang dunia. Bagi mereka salib tidak lebih dari lambang hukuman atau kutuk yang harus diderita oleh pelaku kejahatan. Siapa pun yang mati tergantu di kayu salib dicap sebagai orang hina dan tak berharga, sebab tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!" (Galatia 3:13), sehingga berita salib merupakan kebodohan bagi orang-orang yang tidak percaya dan yang akan binasa, karena mereka tidak memahami rencana Allah bagi dunia ini.
Orang dunia berprinsip bahwa pelanggaran atau dosa dapat ditebus dan dibayar dengan perbuatan baik atau amal sebanyak-banyaknya selama hidup dibumi. Lalu, berapa kali kita harus berbuat baik (beramal) supaya dosa yang kita lakukan setiap saat itu dapat tertebus dan akhirnya kita bisa selamat? Alkitab menyatakan, "Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus..." (2 Timotius 1:9). Jadi perbuatan baik atau amal tidak akan bisa menebus kita dari dosa sebab dosa adalah pelanggaran terhadap firman Tuhan dan "Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah." (2 Korintus 5:21).
Bagaimana kita orang percaya menyikapi berita salib? Salib adalah bukti kemenangan Kristus; Dia menang atas kutuk dosa. Kebinasaan dan hukuman yang seharusnya kita tanggung telah ditimpakan kepadaNya. Ia rela dihukum dan digantung pada salib supaya kutuk dosa yang membelenggu manusia ditanggungkan dalam kematianNya. Kita patus bersyukur, oleh anuegerahNya semata kita (orang-orang berdosa) dibenarkan dan diselamatkan dari penghukuman kekal. "Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karnia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita." (Roma 6:23).

Jadikan SALIB KRISTUS sebagai sasaran dan fokus hidup kita, karena di dalamNya adal pengharapan yang pasti!

1 Korintus 1:18-31
Hikmat Allah dan hikmat manusia
18 Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.
19 Karena ada tertulis: "Aku akan membinasakan hikmat orang-orang berhikmat dan kearifan orang-orang bijak akan Kulenyapkan."
20 Di manakah orang yang berhikmat? Di manakah ahli Taurat? Di manakah pembantah dari dunia ini? Bukankah Allah telah membuat hikmat dunia ini menjadi kebodohan?
21 Oleh karena dunia, dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleh hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil.
22 Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat,
23 tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,
24 tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.
25 Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia.
26 Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang.
27 Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat,
28 dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti,
29 supaya jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah.
30 Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita.
31 Karena itu seperti ada tertulis: "Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan."

Komentar