Pribadi yang begitu nyata

Pembacaan Alkitab: Mazmur 119:145-152
Engkau dekat, ya TUHAN, dan segala perintah-Mu adalah benar. - Mazmur 119:151






Daud adalah salah satu tokoh Alkitab yang sangat menarik untuk dipelajari. Seorang remaja pemberani yang sehari-hari hanya menggembalakan domba. Namun demikian, di usianya yang sangat muda, Tuhan berkenan mengurapinya untuk kelak menjadi raja Israel. Dia bukanlah seorang anak yang dikhususkan untuk melayani Tuhan seperti Samuel kecil yang tinggal bersama imam Eli dalam bait Allah. Sejak kecil hingga dewasa hampir tidak pernah diceritakan Tuhan menampakkan diri kepadanya secara luar biasa seperti yang dialami Samuel, Musa, Abraham, Yakub dan banyak tokoh lainnya. Meski demikian, sungguh menarik melihat bagaimana Daud memperlakukan Tuhan.
Dalam banyak mazmur yang ditulisnya tampak sangat jelas bahwa Daud begitu mengenal Allah yang ia sembah. Perhatikan bagaimana ia mencari Tuhan setiap waktu baik di masa kejayaan maupun di masa tekanan yang ia alami. Ia berdoa dengan rasa hormat dan takut kepada Allah yang Maha Agung, namun juga begitu akrab hingga menyebut Allahnya sebagai Bapa. Ia takut membuat Tuhan murka dengan keteledoran Uza dan lebih memilih untuk menunda niatnya membawa tabut Allah ke Yerusalem. Ia begitu menyesal ketika berzinah dengan Batsyeba dan memohon ampun karena telah bersalah kepada Tuhan. Kisah hidupnya menunjukkan bahwa Daud adalah seorang yang mengenal Tuhan dengan dekat dan memperlakukan Tuhan sebagai Pribadi yang nyata.
Banyak orang Kristen pergi ke gereja setiap hari Minggu, membaca Alkitab dan berdoa secara rutin namun tak pernah memperlakukan Tuhan sebagai Pribadi yang nyata. Banyak anak Tuhan bahkan mengira bahwa untuk bisa berkomunikasi dengan Tuhan itu adalah hal yang sangat sulit untuk dilakukan. Bagaimana mungkin saya bisa membicarakan masalah kantor yang sedemikian rumit kepada Tuhan dan mengharapkan Ia menjawab pertanyaan saya. Kita berdoa namun dalam hati kecil kita tidak yakin apakah kita akan mendengar jawaban dari-Nya. Tuhan seolah-olah seperti presiden yang sulit sekali ditemui dan tak mungkin mau berbicara dengan kita. Kita hanya berharap Ia tanda tangan saja dan memberikan “cek-Nya” mengabulkan doa kita, tanpa perlu berkata apa-apa dan . Kita bahkan lebih mirip menganggap Tuhan seperti mesin ATM. Sadarkah kita bahwa sebenarnya Tuhan adalah Pribadi yang rindu berbicara kepada kita?

Mulai sekarang setiap kali Anda berdoa, biasakanlah untuk menantikanlah jawaban dari-Nya sebelum Anda beranjak pergi.


Komentar