Anak adalah milik TUHAN

Bacaan Alkitab hari ini:
1 Samuel 2

Sikap Hana--ibu dari Samuel--amat kontras dengan Imam Eli. Hana memperoleh Samuel--anaknya--dengan susah payah, tetapi dia menyerahkan anak tersebut kepada Tuhan dengan sepenuh hati. Hana tidak pernah menyesal bahwa dia telah berjanji kepada Tuhan untuk menyerahkan Samuel--anak sulungnya. Saat diserahkan kepada Tuhan, Samuel adalah satu-satunya anak yang telah dilahirkan oleh Hana. Hana belum tahu (dan tidak pernah menyangka) bahwa di kemudian hari, Allah akan memberikan tiga anak laki-laki dan dua anak perempuan lagi kepada dirinya (2:21). Saat menyerahkan Samuel untuk menjadi pelayan di Kemah Suci, Hana mengatakan, “seumur hidup terserahlah ia kiranya kepada TUHAN.” (1:28). Setelah Samuel diserahkan kepada Tuhan, Hana tetap mendukung keberadaan Samuel untuk melayani di Kemah Suci dengan membuatkan jubah kecil bagi Samuel dan menyerahkan jubah itu setahun sekali, saat dia datang beribadah di Kemah Suci. Walaupun tidak dikatakan secara gamblang, bisa dipastikan bahwa Hana juga tekun berdoa bagi Samuel.

Sikap Hana berbeda jauh dengan sikap Imam Eli. Walaupun Eli adalah seorang imam, ia tidak mengarahkan anak-anaknya untuk bersikap sebagai pelayan Tuhan yang baik dan bertanggung jawab. Imam Eli tidak tega menghajar anak-anaknya yang berbuat dosa kepada Tuhan. Dengan demikian, Imam Eli telah menjerumuskan anak-anaknya untuk terus melakukan dosa. Dosa yang dilakukan oleh anak-anak Imam Eli merupakan dosa yang amat menyedihkan dan menjijikkan. Sikap Imam Eli yang membiarkan anaknya berbuat dosa tanpa mengambil tindakan itu bukanlah sikap sayang, tetapi sikap tidak bertanggung jawab. [P]

Amsal 23:13-14
“Jangan menolak didikan dari anakmu ia tidak akan mati kalau engkau memukulnya dengan rotan. Engkau memukulnya dengan rotan, tetapi engkau menyelamatkan nyawanya dari dunia orang mati.”

Komentar