Proses Pembentukan Tanah Hati Baru

Baca: Pengkotbah 3:1-15
“Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya.”  Pengkotbah 3:1











Adalah perlu bagi orang percaya untuk bersungguh-sungguh memperhatikan dan merenungkan firman Tuhan setiap saat. Mengapa? Selain memang perintah Tuhan yang harus kita taati, hal itu juga dapat menolong kita sendiri di saat kita mengalami hal-hal yang tak menyenangkan. Jadi apabila hal-hal yang tidak mengenakkan terjadi dalam hidup kita, kita tidak lagi kecewa, frustasi dan menggerutu kepada Tuhan, sebab Alkitab sudah menyatakan dari semula bahwa “ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari;” (Pengkotbah 3:4).

Itulah sebabnya Tuhan memerintahkan bangsa Israel untuk membuka tanah baru:“Bukalah bagimu tanah baru, sebab sudah waktunya untuk mencari Tuhan, sampai Ia datang dan menghujani kamu dengan keadilan.” (Hosea 10:12b). Membuka tanah baru berarti harus terlebih dahulu membajak, menggali dan kemudian mengairi tanah itu. Lalu kerikil dan bebatuan yang ada harus disingkirkan, sehingga tanah yang keras menjadi lunak dan siap untuk ditaburi benih. Juga segala rumput-rumput liar (ilalang) yang semula tumbuh harus dibabat habis dan dibakar.

Begitu juga kehidupan kita. Hal-hal yang tidak baik dan dapat merusak harus dibersihkan sampai tuntas sehingga ‘tanah’ hati kita benar-benar dalam kondisi yang baik. Segala sifat dan kebiasaan buruk harus ditinggalkan, diganti dengan sifat dan karakter Kristus. Jadi “ada waktu merombak, ada waktu untuk membangun;” (Pengkotbah 3:3b). Setelah tanah hati kita dibuka, tiba waktunya mencari Tuhan sampai Ia datang dan menghujani kita dengan keadilanNya. Ini membutuhkan ‘waktu’. Dalam masa-masa penantian inilah kita harus bersabar dan bertekun sampai Tuhan menggenapi janjiNya.

Sekarang ini bukan saatnya membuang-buang waktu dengan percuma untuk hal-hal yang tak berguna. Setiap detik, menit, jam dan hari dari kehidupan kita harus kita pergunakan secermat mungkin untuk mencari perkara-perkara sorgawi yang berguna bagi keselamatan jiwa kita dan sesama.

Ingin menikmati keadilan dan janji-janji Tuhan? “Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.” (Kolose 3:2).

Komentar