Tetap setia disegala keadaan

Baca:  2 Timotius 1:3-18
"Itulah sebabnya aku (Paulus - red.) menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakanNya kepadaku hingga pada hari Tuhan."   2 Timotius 1:12









Ayat nas di atas menunjukkan komitmen rasul Paulus dalam mengikut Kristus; apa pun yang terjadi dan resiko apa pun yang harus ditanggung, Paulus tidak pernah berubah sikap, karena ia tahu kepada siapa ia percaya.

     Seperti Pauluskah komitmen kita selama ini?  Belum menghadapi aniaya dan penderitaan seperti yang dialami Paulus kita sudah enggan mengikut Tuhan.  Menyediakan sedikit waktu untuk bersaat teduh dan membaca Alkitab kita tidak disiplin dan malas melakukannya, sedangkan untuk menonton TV atau nongkrong dengan teman, kita betah berlama-lama; ketika tertegur oleh firman yang keras kita langsung tersinggung dan ngambek tidak mau ke gereja lagi; dihimbau untuk terlibat dalam pelayanan, kita sudah menyiapkan 1001 alasan sebagai jurus menghindar.  Adalah omong kosong jika kita berkata Kristus yang utama jika tidak disertai tindakan nyata yang menunjukkan kita mengutamakanNya dalam segala hal.  Kita masih enggan melepaskan dunia dengan segala kenyamanannya.  Tuhan tidak ingin ada 'ilah' lain di hadapanNya, sebab hal itu adalah perzinahan rohani.  FirmanNya menegaskan:  "...persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah.  Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah."  (Yakobus 4:4b-c).

     Tidak mudah menjadi pengikut Kristus.  Kita berpikir jika kita mengikut Dia perjalanan hidup kita akan enak dan bisa semau gue.  Tidak!  Ada tanggung jawab besar berada di pundak kita yaitu pikul salib dan memiliki kehidupan yang 'berbeda' dengan dunia, karena sebagai orang Kristen kita ini adalah 'Kristus-Kristus kecil' di bumi yang artinya kehidupan kita harus benar-benar mencerminkan Kristus.  Adalah anugerah dan sukacita tersendiri bila kita dipercaya Tuhan menjadi saksi-saksiNya.

Inilah yang memacu Paulus tetap setia melayani Tuhan di segala keadaan; ia tahu penderitaan yang dialaminya tidak sebanding dengan kemuliaan yang Tuhan sediakan kelak!  Baca Roma 8:1

Komentar