Komponen-komponen Doa (1)


Baca: Matius 26:36-46

"Lalu Ia berkata kepada murid-muridNya:  'Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa.' "  Matius 26:36b.














Saudara ingin menjadi seorang Kristen yang diberkati?  Sukses?  Mengalami lawatan Tuhan dan dipakai olehNya?  Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah berdoa.  Kecerdasan dan keahlian yang kita miliki belumlah cukup, harus disertai pula dengan doa.  Doa itu nafas hidup orang percaya!  Tanpa doa, kita tidak akan mengalami terobosan dalam hidup ini.  Jadi, jangan kita meremehkan atau menganggap sepele doa karena dalam doa terkandung kuasa yang dahsyat!  Alkitab menulis:  "Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya."  (Yakobus 5:16b).

     Ada hal-hal penting yang harus kita perhatikan dalam berdoa:  Pertama.  Kita harus memiliki tempat yang khusus untuk berdoa (Matius 26:36a).  Tertulis:  "Maka sampailah Yesus bersama murid-muridNya ke suatu tempat yang bernama Getsemani."  Ketika kita datang berdoa kepada Tuhan, usahakanlah memilih suatu tempat yang khusus, baik itu di rumah, ruangan pribadi, di menara doa atau gereja, karena ruangan yang biasa kita pakai untuk berdoa terus-menerus dan telah kita doakan secara khusus akan menjadi tempat perjanjian kita untuk bertemu dengan Tuhan secara pribadi setiap hari.  Namun bukan berarti kita tidak bisa berdoa di sembarang tempat, tetapi alangkah baiknya jika ada tempat khusus dan waktu khusus yang kita sediakan secara rutin untuk bersaat teduh dengan Tuhan setiap hari.

     Kedua.  Kita harus berdoa sesuai dengan kehendak Tuhan.  Saat kita berdoa untuk suatu permohonan, kita harus tahu apa kehendak Tuhan bagi permohonan yang kita doakan itu.  Seringkali kita berdoa menurut kehendak dan keinginan diri kita sendiri, serta untuk memuaskan nafsu kita, seperti dikatakan:  "Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu."  (Yakobus 4:3);  doa semacam ini tidaklah akan dijawab oleh Tuhan.  Atau kita berdoa, tapi kita melakukannya dengan asal-asalan atau tidak sungguh-sungguh.  Mari kita belajar dari Tuhan Yesus yang senantiasa bersungguh hati saat berdoa, "HatiKu sangat sedih, seperti mau mati rasanya."  (Matius 26:38a).  Apa yang dikatakan Tuhan Yesus ini menggambarkan suatu pergumulan yang begitu berat.  Karena itu Yesus berdoa dengan penyerahan total, bahkan sampai berkeringat darah.  (Berlanjut) Baca Bagian 2


Matius 26:36-46
Di Taman Getsemani
26:36Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa."
26:37Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar,
26:38lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku."
26:39Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."
26:40Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?
26:41Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."
26:42Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"
26:43Dan ketika Ia kembali pula, Ia mendapati mereka sedang tidur, sebab mata mereka sudah berat.
26:44Ia membiarkan mereka di situ lalu pergi dan berdoa untuk ketiga kalinya dan mengucapkan doa yang itu juga.
26:45Sesudah itu Ia datang kepada murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka:"Tidurlah sekarang dan istirahatlah. Lihat, saatnya sudah tiba, bahwa Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa.
26:46Bangunlah, marilah kita pergi. Dia yang menyerahkan Aku sudah dekat."