Menghormati nama TUHAN


Baca: Maleakhi 3:13-18

"Bicaramu kurang ajar tentang Aku, firman Tuhan."  Maleakhi 3:13a















Banyak orang beranggapan bahwa apa pun yang kita lakukan secara sembunyi-sembunyi, tidak diketahui Tuhan.  Namun Alkitab jelas menyatakan:  "...tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapanNya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepadaNya kita harus memberikan pertanggungan jawab."  (Ibrani 4:13).

     Dalam kitab Maleakhi ini ditunjukkan kepada kita bahwa Tuhan mendata secara detil semua cara yang dilakukan umatNya untuk menolak kasih yang telah Allah berikan, dengan ketidaktaatan mereka.  Manusia seringkali tidak menyadari akan pertolongan dan bimbingan Tuhan dalam hidupnya.  Mereka menganggap bahwa semua yang telah mereka capai selama ini adalah buah dari kerja kerasnya sendiri, tanpa embel-embel.  Namun, pada saat manusia mengalami kesulitan atau kegagalan, mereka mulai mengkambinghitamkan Tuhan dan menganggap bahwa Tuhan tidak peduli terhadap dirinya.  Bangsa Israel, yang adalah bangsa pilihan Tuhan dan umat kesayanganNya sendiri, justru menanggapi apa yang Tuhan telah berikan dan nyatakan sebagai kasihNya terhadap bangsa itu dengan meragukan kesungguhan hati Tuhan.  Ketika Tuhan meminta supaya bangsa itu kembali kepadaNya dan mau bertobat dari jalannya yang sesat dan kurang percaya itu, agar mereka kembali menerima apa yang baik dari Tuhan, mereka malah balik bertanya dan menantang Tuhan dengan berkata, "Dengan cara bagaimanakah kami harus kembali?"  (Maleakhi 3:7b).  Kita pun seringkali bersikap demikian, setengah hati dalam iman.  Tampaknya kita begitu mengasihi Tuhan dan melayani Dia, padahal sesungguhnya kita sedang mengasihi dan melayani diri sendiri atau ego kita.  Kita melakukan segala sesuatu bukan untuk hormat dan kemuliaan nama Tuhan, tetapi mencari nama dan hormat untuk diri kita sendiri.

     Saat ini Tuhan sedang mencari orang-orang yang menghormati namaNya (ayat 16) yaitu orang-orang yang takut akan Dia, bukan orang yang suka membantah kehendak Tuhan, orang-orang yang mau berbicara kepada yang lain tentang perbuatanNya yang besar.  Merekalah yang akan menjadi milik kesayangan Tuhan (ayat 17).

Apakah kita termasuk di dalamnya?  Ataukah kita seperti bangsa Israel yang tidak menghormati Tuhan?