HAL HIZKIA: Mujizat masih ada!


Baca:  2 Raja-Raja 20:1-20 

"Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi dan Aku akan melepaskan engkau dan kota ini dari tangan raja Asyur;"  2 Raja-Raja 20:6a














Ada sebuah acara musik di salah satu stasiun televisi swasta bertitel 'Zona Memori'.  Suatu acara yang menampilkan artis-artis angkatan 80-an dengan lagu-lagu hits-nya.  Dalam acara itu si host selalu meneriakkan yel-yel atau kata kuncinya yaitu:  "Zona Memori...masih ada!"  Lagu-lagu lama ternyata masih ada dan tidak pernah usang ditelan masa atau ditinggalkan penggemarnya.  Pembacaan firman hari ini berbicara tentang mujizat yang dialami oleh Hizkia.  Mungkin ada orang Kristen yang beranggapan bahwa mujizat itu sudah usang dan menjadi 'lagu lama';  itu dulu, sekarang tidak mungkin terjadi;  mujizat itu sudah tidak ada, bukan masih ada.

     Mari simak baik-baik,  Ketika baru memerintah selama 14 tahun sebagai raja, Hizkia jatuh sakit dan hampir mati.  Pesan yang disampaikan nabi Yesaya yang diutus Tuhan bahwa Hizkia tidak akan sembuh dan akan mati bak petir di siang bolong!  Siapa pun yang mendengar berita ini pasti akan mengalami guncangan yang hebat, shock, sedih dan kaget bak disambar petir di siang bolong tadi.  Namun Hizkia bukanlah tipe orang yang mudah frustasi dan mengasihani diri sendiri.  Dalam keadaan tak berdaya ini "...Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada Tuhan:  'Ah Tuhan, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapanMu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mataMu.'  Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat."  (ayat 2-3).  Hizkia tahu benar bahwa mujizat itu masih ada dan pasti ada;  ia sangat yakin bahwa Tuhan sanggup melakukan segala perkara.  Akhir kisah ini Hizkia mengalami kesembuhan;  bukan hanya sampai di situ, Tuhan juga memperpanjang hidup Hizkia sampai lima belas tahun lagi.  Awesome!

     Hizkia beroleh mujizat dari Tuhan karena ia sangat menghormati firman yang disampaikan Yesaya.  Sebagai raja ia punya alasan untuk marah atau tersinggung, tetapi ia tetap menghormati pesan Tuhan, apa pun isinya.  Ini bukti bahwa Hizkia punya kerendahan hati.  Itulah sebabnya ia berdoa kepada Tuhan dengan kesungguhan hati.  Erangan dan tangisan yang ke luar dari hati yang remuk menggerakkan hati Tuhan untuk bertindak.

"Adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk Tuhan?"  Kejadian 18:14a

2 Raja-raja 20:1-20
20:1Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos, dan berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi."
20:2Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada TUHAN:
20:3"Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu." Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat.
20:4Tetapi Yesaya belum lagi keluar dari pelataran tengah, tiba-tiba datanglah firman TUHAN kepadanya:
20:5"Baliklah dan katakanlah kepada Hizkia, raja umat-Ku: Beginilah firman TUHAN, Allah Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu; sesungguhnya Aku akan menyembuhkan engkau; pada hari yang ketiga engkau akan pergi ke rumah TUHAN.
20:6Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi dan Aku akan melepaskan engkau dan kota ini dari tangan raja Asyur; Aku akan memagari kota ini oleh karena Aku dan oleh karena Daud, hamba-Ku."
20:7Kemudian berkatalah Yesaya: "Ambillah sebuah kue ara!" Lalu orang mengambilnya dan ditaruh pada barah itu, maka sembuhlah ia.
20:8Sebelum itu Hizkia telah berkata kepada Yesaya: "Apakah yang akan menjadi tanda bahwa TUHAN akan menyembuhkan aku dan bahwa aku akan pergi ke rumah TUHAN pada hari yang ketiga?"
20:9Yesaya menjawab: "Inilah yang akan menjadi tanda bagimu dari TUHAN, bahwa TUHAN akan melakukan apa yang telah dijanjikan-Nya: Akan majukah bayang-bayang itu sepuluh tapak atau akan mundur sepuluh tapak?"
20:10Hizkia berkata: "Itu perkara ringan bagi bayang-bayang itu untuk memanjang sepuluh tapak! Sebaliknya, biarlah bayang-bayang itu mundur ke belakang sepuluh tapak."
20:11Lalu berserulah nabi Yesaya kepada TUHAN, maka dibuat-Nyalah bayang-bayang itu mundur ke belakang sepuluh tapak, yang sudah dijalani bayang-bayang itu pada penunjuk matahari buatan Ahas.
20:12Pada waktu itu Merodakh-Baladan bin Baladan, raja Babel, menyuruh orang membawa surat dan pemberian kepada Hizkia, sebab telah didengarnya bahwa Hizkia sakit tadinya.
20:13Hizkia bersukacita atas kedatangan mereka, lalu diperlihatkannyalah kepada mereka segenap gedung harta bendanya, emas dan perak, rempah-rempah dan minyak yang berharga, gedung persenjataannya dan segala yang terdapat dalam perbendaharaannya. Tidak ada barang yang tidak diperlihatkan Hizkia kepada mereka di istananya dan di seluruh daerah kekuasaannya.
20:14Kemudian datanglah nabi Yesaya kepada raja Hizkia dan bertanya kepadanya: "Apakah yang telah dikatakan orang-orang ini? Dan dari manakah mereka datang?" Jawab Hizkia: "Mereka datang dari negeri yang jauh, dari Babel!"
20:15Lalu tanyanya lagi: "Apakah yang telah dilihat mereka di istanamu?" Jawab Hizkia: "Semua yang ada di istanaku telah mereka lihat. Tidak ada barang yang tidak kuperlihatkan kepada mereka di perbendaharaanku."
20:16Lalu Yesaya berkata kepada Hizkia: "Dengarkanlah firman TUHAN!
20:17Sesungguhnya, suatu masa akan datang, bahwa segala yang ada dalam istanamu dan yang disimpan oleh nenek moyangmu sampai hari ini akan diangkut ke Babel. Tidak ada barang yang akan ditinggalkan, demikianlah firman TUHAN.
20:18Dan dari keturunanmu yang akan kauperoleh, akan diambil orang untuk menjadi sida-sida di istana raja Babel."
20:19Hizkia menjawab kepada Yesaya: "Sungguh baik firman TUHAN yang engkau ucapkan itu!" Tetapi pikirnya: "Asal ada damai dan keamanan seumur hidupku!"
20:20Selebihnya dari riwayat Hizkia, segala kepahlawanannya dan bagaimana ia membuat kolam dan saluran air dan mengalirkan air ke dalam kota, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja Yehuda?