Bersukacita Dalam Segala Keadaan



Baca:  Mazmur 16

"Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan;  di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa."  Mazmur 16:11









Kapan Saudara merasakan sukacita?  Beraneka ragam jawaban terlontar:  "Ketika suamiku memberi uang belanja lebih dari biasanya;  Setiap awal bulan (tanggal muda) aku pasti bersukacita karena dompet lagi tebal;  Sukacitaku meluap-luap setiap menghabiskan akhir pekan bersama keluarga di Puncak;  Aku baru akan bersukacita kalau anak-anakku sudah mapan dan berumah tangga."  Acapkali rasa sukacita seseorang dipengaruhi oleh situasi dan kondisi yang ada.  Sebaliknya ketika sedang dalam masalah, sakit-penyakit atau mengalami masa-masa sulit seringkali sukacita itu sirna bak ditelan bumi sehingga tersenyum pun tidak dapat.

     Sukacita adalah suasana di dalam hati seseorang di mana ia dapat menikmati segala yang terjadi dalam kehidupannya dengan ucapan syukur.  Jadi sukacita dan ucapan syukur adalah dua hal yang tak terpisahkan.  Sukacita dan ucapan syukur seharusnya menjadi life style orang percaya.  Mengapa?  Karena adanya jaminan pemeliharaan dari Tuhan.  Kita percaya bahwa Tuhan yang kita sembah di dalam nama Tuhan Yesus Kristus adalah Allah yang hidup dan Dia tidak pernah mengecewakan kita.  Tuhan berfirman,  "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."  (Ibrani 13:5b).  Tidak ada janji yang tidak ditepatiNya.  Hal ini diakui oleh Daud: "Janji-Mu sangat teruji, dan hamba-Mu mencintainya." (Mazmur 119:140).

     Oleh karena itu apa pun masalah yang kita sedang hadapi saat ini, tetaplah bersukacita dan mengucap syukur.  Tuhan memiliki rancangan yang indah bagi kehidupan orang percaya (baca Yeremia 29:11,  Yohanes 10:10).  Tidak seharusnya sukacita kita dikalahkan oleh masalah atau keadaan yang terjadi di sekitar kita;  artinya sekalipun dunia sedang bergoncang, banyak masalah yang menerpa, kita tetap bersukacita.  Memang hal itu tidak mudah dan terasa berat untuk dilakukan, tapi inilah perintah Tuhan yang harus kita taati.  Ketika kita bertindak dan taat melakukan perintah Tuhan ini, sukacitaNya akan memenuhi hati kita (baca Yohanes 15:10-11).  Rasul Paulus tetap bersukacita meski harus menghadapi pelbagai penderitaan dan ujian, karena ia yakin bahwa dalam segala perkara Tuhan turut bekerja.
Tetaplah berpegang penuh pada janji Tuhan;  di dalam Dia ada pengharapan yang pasti, karena itu jalani harimu dengan sukacita!



16:1

Miktam. Dari Daud. Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung.

16:2

Aku berkata kepada TUHAN: "Engkaulah Tuhanku, tidak ada yang baik bagiku selain Engkau!"

16:3

Orang-orang kudus yang ada di tanah ini, merekalah orang mulia yang selalu menjadi kesukaanku.

16:4

Bertambah besar kesedihan orang-orang yang mengikuti allah lain; aku tidak akan ikut mempersembahkan korban curahan mereka yang dari darah, juga tidak akan menyebut-nyebut nama mereka di bibirku.

16:5

Ya TUHAN, Engkaulah bagian warisanku dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.

16:6

Tali pengukur jatuh bagiku di tempat-tempat yang permai; ya, milik pusakaku menyenangkan hatiku.

16:7

Aku memuji TUHAN, yang telah memberi nasihat kepadaku, ya, pada waktu malam hati nuraniku mengajari aku.

16:8

Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.

16:9

Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram;

16:10

sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.

16:11

Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.