ELIA: Merasa Sendirian (1 Raja-raja 19:1-8)


Baca:  1 Raja-Raja 19:1-8

"Cukuplah itu!  Sekarang, ya Tuhan, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku."  1 Raja-Raja 19:4b









Saudara tahu kisah tentang nabi Elia?  Nabi Elia adalah salah satu nabi yang dipakai Tuhan secara luar biasa.  Ia pernah berdoa  "...supaya hujan jangan turun, dan hujan pun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan.  Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumi pun mengeluarkan buahnya."  (Yakobus 5:17-18).  Juga saat berada di gunung Karmel Elia mampu menumpas 450 nabi-nabi Baal.  Luar biasa!

     Tetapi saat kita mempelajari kisahnya lebih mendalam, apalagi membaca ayat nas di atas, pasti timbul pertanyaan dalam benak kita,  "Mengapa seorang nabi besar sekaliber Elia kok tiba-tiba menjadi seorang yang rapuh, ingin segera mengakhiri hidupnya dan seolah-olah tidak memiliki harapan dalam hidupnya?"  Bagaimana pun juga Elia adalah manusia biasa.  Meskipun ada pelayannya (Elisa) yang selalu menemani di mana pun ia berada, dan juga ada ribuan orang yang percaya kepada Allah Israel, Elia tetap merasa sendiri (lonely).  Bukankah terkadang kita juga merasakan hal yang sama?  Kita merasa sendirian meski berada di tengah-tengah keluarga, teman atau kerabat.  Kita berpikir tak seorang pun mempedulikan kita.

     Jika saat ini Saudara merasakan hal demikian, segeralah sadar!  Lupakah kita akan janji Tuhan?  Dia berkata,  "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meniggalkan engkau."  (Ibrani 13:5b), bahkan  "...Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."  (Matius 28:20b).  Oleh karena itu kita harus percaya bahwa janji Tuhan itu ya dan amin, tidak ada janjiNya yang tidak Dia genapi sebagaimana tertulis,  "Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran."  (Yohanes 14:16-17a).

     Tetaplah melekat kepada Tuhan dan jangan pernah merasa sendiri, ada Roh Kudus yang senantiasa menyertai kita.  Hal ini membuktikan bahwa Tuhan sangat peduli dan memperhatikan hidup kita, bahkan  "...rambut kepalamu pun terhitung semuanya."  (Lukas 12:7a).  Jaminan penyertaan Tuhan tidak hanya sampai di situ, Dia juga telah menyediakan tempat bagi kita kelak yaitu di dalam Kerajaan Sorga.  Saudara tidak sendirian!

Semua ini membuktikan bahwa Tuhan sangat mengasihi dan memperhatikan kita;  kasihNya tak lekang oleh waktu, hari ini, esok dan sampai selama-lamanya!


1 Raja-raja 19:1-8
19:1Ketika Ahab memberitahukan kepada Izebel segala yang dilakukan Elia dan perihal Elia membunuh semua nabi itu dengan pedang,
19:2maka Izebel menyuruh seorang suruhan mengatakan kepada Elia: "Beginilah kiranya para allah menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika besok kira-kira pada waktu ini aku tidak membuat nyawamu sama seperti nyawa salah seorang dari mereka itu."
19:3Maka takutlah ia, lalu bangkit dan pergi menyelamatkan nyawanya; dan setelah sampai ke Bersyeba, yang termasuk wilayah Yehuda, ia meninggalkan bujangnya di sana.
19:4Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku."
19:5Sesudah itu ia berbaring dan tidur di bawah pohon arar itu. Tetapi tiba-tiba seorang malaikat menyentuh dia serta berkata kepadanya: "Bangunlah, makanlah!"
19:6Ketika ia melihat sekitarnya, maka pada sebelah kepalanya ada roti bakar, dan sebuah kendi berisi air. Lalu ia makan dan minum, kemudian berbaring pula.
19:7Tetapi malaikat TUHAN datang untuk kedua kalinya dan menyentuh dia serta berkata: "Bangunlah, makanlah! Sebab kalau tidak, perjalananmu nanti terlalu jauh bagimu."
19:8Maka bangunlah ia, lalu makan dan minum, dan oleh kekuatan makanan itu ia berjalan empat puluh hari empat puluh malam lamanya sampai ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.