ELIA: Terancam dan Lelah!


Baca:  Roma 8:31-39

"Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?"  Roma 8:32







Terancam merupakan situasi yang tidak nyaman, dan orang terancam itu pasti sangat menderita karena terus dihantui rasa takut dan was-was.  Seperti itulah yang dirasakan oleh Elia.  Ia menerima ancaman yang tidak main-main dari Izebel.  Setelah mendengar bahwa Elia telah berhasil membunuh empat ratus lima puluh nabi Baal, Izebel menjadi sangat geram dan melakukan ancaman terhadap Elia,  "...jika besok kira-kira pada waktu ini aku tidak membuat nyawamu sama seperti nyawa salah seorang dari mereka."  (1 Raja-Raja 19:2).  Karena diancam hendak dibunuh hati Elia diliputi oleh perasaan takut yang luar biasa;  Elia kehilangan damai sejahtera, bahkan sepertinya ia sudah putus pengharapan dan ingin mati saja.

     Terkadang dalam hidup ini kita mengalami hal yang sama, kehilangan damai sejahtera dan sukacita, karena beratnya tekanan hidup.  Atau karena omongan orang lain yang berusaha untuk melemahkan dan merendahkan kita.  Iblis tidak pernah berhenti mendakwa adan mengintimidasi kita dengan mengungkit-ungkit kenangan buruk atau dosa-dosa masa lalu, sehingga kita pun menjadi lelah dan tak berdaya.  Jangan kuatir dan merasa terancam karena Tuhan sanggup menolong dan melepaskan kita dari persoalan-persoalan yang kita alami.  Dia Tuhan yang tidak hanya peduli, bahkan Ia turut merasakan apa yang telah kita rasakan (baca Ibrani 4:15).  Akibat merasa sendiri dan terancam hidupnya, Elia menjadi lelah dan rasa-rasanya ia sudah tidak sanggup lagi untuk melanjutkan tugas pelayanan yang dipercayakan Tuhan padanya.  Namun Tuhan tidak tinggal diam, disuruhnyalah seorang malaikat untuk memberi dia makan dan minum.

     Mungkin saat ini kita merasa lelah dan tidak lagi bersemangat dalam melayani Tuhan,  "Aku mau mundur saja dari pelayanan ini.  Percuma, sudah berkorban banyak tapi tidak mendapat apa-apa"  Ingatlah bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita!  Jangan menyerah pada keadaan, tetapi kuatkan hati,  "...karena besar upah yang menantinya,"  (Ibrani 10:35).

Sekecil apa pun pengorbanan kita untuk Tuhan, diperhitungkanNya dan itu tidak pernah sia-sia!


Roma 8:31-39
8:31Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?
8:32Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?
8:33Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka?
8:34Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?
8:35Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
8:36Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."
8:37Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.
8:38Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang,
8:39atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.