Berusahalah Dengan Sungguh-Sungguh


Baca:  2 Petrus 1:3-15

"Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh.  Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung."  2 Petrus 1:10








Petrus mengingatkan kita tentang panggilan Tuhan yang harus kita kerjakan dengan sungguh-sungguh.  Tidak ada kata setengah-setengah dalam menjalani kehidupan kekristenan;  sebaliknya kita harus mengerjakan keselamatan itu dengan takut dan gentar (baca Filipi 2:12).  Karena itu Petrus menasihati agar kita berusaha dengan sungguh-sungguh,  "...untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang."  (2 Petrus 1:5-7).  Kata sungguh-sungguh berarti melakukan dengan sepenuh hati, tidak asal-asalan atau main-main.  Berusaha dengan sungguh-sungguh juga berarti bahwa kita berusaha tidak dengan kekuatan sendiri dalam melakukan apa yang difirmankan, tetapi mengacu pada respons kita terhadap panggilan Tuhan itu.

     Rasul Paulus telah menerima panggilan Tuhan sejak berada dalam kandungan ibunya  (baca Galatia 1:15-16).  Namun, dalam perjalanan hidupnya, Paulus, yang saat itu masih bernama Saulus, justru memusuhi Kristus dengan cara menganiaya para pengikut Tuhan.  Dengan segala cara Saulus berusaha untuk menumpas umat Tuhan sampai pada akhirnya Tuhan sendiri yang menegur dia ketika melakukan perjalanan ke Damsyik.  Sejak saat itu hidup Saulus diubahkan dan mengalami kelahiran baru, sehingga namanya pun diganti menjadi Paulus.


     Paulus menyadari bahwa dipanggil Tuhan adalah kasih karunia yang luar biasa.  Karena itu tidak ada alasan baginya untuk tidak bersungguh-sungguh dalam mengerjakan panggilan Tuhan ini.  Ia mulai bersungguh-sungguh dalam mengerjakan panggilan Tuhan ini.  Ia mulai menyadari akan artinya hidup:  "...aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku."  (Galatia 2:20a).  Paulus mengabdikan seluruh hidupnya untuk Kristus.  Apakah kita menjalankan ibadah dan pelayanan hanya untuk sekedar berpartisipasi ataukah kita sadar akan panggilan Tuhan? 

Bila kita merespons panggilanNya, kita akan bersungguh-sungguh dalam mengiring Tuhan;  apapun yang terjadi kita tidak akan pernah undur, tapi roh kita makin kuat dan makin menyala-nyala bagi Dia.


2 Petrus 1:3-15
1:3Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib.
1:4Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.
1:5Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan,
1:6dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan,
1:7dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.
1:8Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita.
1:9Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan.
1:10Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.
1:11Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.
1:12Karena itu aku senantiasa bermaksud mengingatkan kamu akan semuanya itu, sekalipun kamu telah mengetahuinya dan telah teguh dalam kebenaran yang telah kamu terima.
1:13Aku menganggap sebagai kewajibanku untuk tetap mengingatkan kamu akan semuanya itu selama aku belum menanggalkan kemah tubuhku ini.
1:14Sebab aku tahu, bahwa aku akan segera menanggalkan kemah tubuhku ini, sebagaimana yang telah diberitahukan kepadaku oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.
1:15Tetapi aku akan berusaha, supaya juga sesudah kepergianku itu kamu selalu mengingat semuanya itu.