Hidup Tanpa Kekuatiran, Mungkinkah ?


Baca:  Amsal 12

"Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang,"  Amsal 12:25a









Bagi orang dunia, memiliki kekuatiran adalah hal yang biasa atau sesuatu yang normal, namun TIDAK bagi orang percaya.  Firman Tuhan menyatakan,   "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur."  (Filipi 4:6).  Perlu diketahui bahwa kekuatiran adalah salah satu bentuk dari intimidasi Iblis.  Berbagai upaya dilakukan Iblis untuk melemahkan iman kita, salah satunya melalui kekuatiran ini.  Ketika kita sedang kuatir berarti kita sedang meragukan kuasa Tuhan dalam hidup kita.  Meragukan kuasa Tuhan sama artinya tidak percaya!  Normalnya, kehidupan orang Kristen adalah kehidupan yang bebas dari kekuatiran, karena kita memiliki Tuhan yang adalah Jehovah Jireh, Tuhan yang menyediakan apa yang menjadi kebutuhan kita, sebagaimana disampaikan oleh Paulus,  "Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus."  (Filipi 4:19).

     Bagaimana kita bisa terbebas dari kekuatiran?  Kita harus mengambil suatu tindakan seperti yang Alkitab sampaikan:  "...carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu,"  (Matius 6:33).  Jadi kalau kita mencari, di dalamnya ada tindakan meminta.  Kalau kita mencari maka kita akan mendapat;  apabila kita mengetuk maka pintu akan dibukakan bagi kita (baca Matius 7:7-8).  Di akhir zaman ini, menanamkan kekuatiran adalah agenda kerja Iblis.  Iblis sangat suka bila ada orang Kristen yang selalu kuatir setiap hari, sebab bila seseorang kuatir, hidupnya pasti tidak akan tenang, tidak ada damai sejahtera, sehingga mereka pun akan mengeluh dan bersungut-sungut kepada Tuhan.  Itulah yang dimaui Iblis!  Rasa kuatir menyerang ketika mata kita hanya tertuju pada masalah dan situasi yang ada di sekitar kita.

     Arahkan pandangan kepada Tuhan saja!  Sebesar apa pun masalah yang kita alami tidak sebanding dengan besarnya kuasa Tuhan.  Karena itu jangan terpengaruh oleh situasi dan fakta yang ada.  Ketika berhadapan dengan Goliat (pahlawan Filistin), Daud tidak kuatir sedikit pun, karena ia tahu bahwa Tuhan menyertainya.  Dan terbukti Daud mampu mengalahkan Goliat.  Seandainya Daud kuatir, perkara besar tidak akan pernah terjadi!

Kekuatiran menghambat Tuhan bekerja!