Tuhan Menyertai Perjalanan Kita


Baca:  Yeremia 10:17-25

"Aku tahu, ya Tuhan, bahwa manusia tidak berkuasa untuk menentukan jalannya, dan orang yang berjalan tidak berkuasa menetapkan langkahnya."  Yeremia 10:23








Tidak ada seorang pun yang menjalani hidup ini tanpa tujuan;  semua orang memiliki sasaran atau impian yang hendak diraih.  Dan untuk sampai kepada tujuan, kita harus menempuh jalan yang lurus atau benar, jalan yang ditunjukkan Tuhan kepada kita, karena jika Tuhan yang menyuruh kita untuk melewati jalan itu, Dia juga yang akan menuntun dan memampukan kita.  Ada tertulis,  "Dibawa-Nya mereka menempuh jalan yang lurus, sehingga sampai ke kota tempat kediaman orang."  (Mazmur 107:7).

     Perjalanan bangsa Israel dari Mesir (perbudakan) menuju ke Tanah Perjanjian (Kanaan) adalah gambaran perjalanan hidup orang percaya.  Suatu perjalanan yang tidak mudah, tidak nyaman, naik-turun, penuh dengan tantangan, melewati onak duri, panas terik dan juga dinginnya malam.  Ketika perjalanan sampai di Mara,  "...mereka tidak dapat meminum air yang di Mara itu, karena pahit rasanya."  (Keluaran 15:23a).  Bahkan pemazmur juga menyatakan,  "Singa dan ular tedung akan kaulangkahi, engkau akan menginjak anak singa dan ular naga."  (Mazmur 91:13).  Setiap langkah mereka diwarnai dengan bahaya maut yang mengancam.  Namun itulah satu-satunya jalan menuju Kanaan.

     Percayalah bahwa dalam perjalanan hidup ini kita tidak sendirian, ada Tuhan yang menyertai kita dan penyertaanNya itu sempurna;  Ia sangat peduli dan menyediakan apa pun yang kita perlukan.  Kita tidak perlu takut, kita akan aman dalam perlindungan Tuhan!  Seperti yang diungkapkan Daud,  "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku;  gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku."  (Mazmur 23:4).  Oleh karena itu dalam menempuh perjalanan ini kita harus menjaga pikiran dan mengarahkannya hanya kepada Tuhan.  Buang semua pikiran-pikiran negatif yang ada!  Jadi,  "...semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu."  (Filipi 4:8).  Begitu juga dengan ucapan kita, haruslah benar, membangun, menghibur dan menguatkan orang lain  (Efesus 4:29).

Arahkan pandangan kepada Tuhan:  pada saatnya kita pasti mencapai Tanah Perjanjian itu!


Yeremia 10:17-25
10:17Angkutlah barang-barangmu dari negeri ini, hai orang-orang yang berada dalam pengepungan!
10:18Sebab beginilah firman TUHAN: "Sesungguhnya, sekali ini Aku akan melemparkan penduduk negeri ini, dan Aku akan menyesakkan mereka, supaya mereka merasakannya." --
10:19Celakalah aku karena penyakitku, lukaku tidak tersembuhkan! Aku berpikir: "Ah, inilah suatu kepedihan yang harus kutanggung!"
10:20Kemahku sudah rusak, dan semua talinya sudah putus. Anak-anakku telah pergi dari padaku, tidak ada lagi; tidak ada lagi yang mendirikan kemahku dan yang membentangkan tendaku. --
10:21Sungguh, gembala-gembala sudah menjadi bodoh, mereka tidak menanyakan petunjuk TUHAN. Sebab itu mereka tidak berbahagia dan seluruh binatang gembalaan mereka cerai-berai.
10:22Terdengarlah suatu berita, bunyinya: Kegemparan besar akan datang dari tanah sebelah utara, untuk membuat kota-kota Yehuda menjadi sunyi sepi, menjadi tempat persembunyian serigala-serigala.
10:23Aku tahu, ya TUHAN, bahwa manusia tidak berkuasa untuk menentukan jalannya, dan orang yang berjalan tidak berkuasa untuk menetapkan langkahnya.
10:24Hajarlah aku, ya TUHAN, tetapi dengan selayaknya, jangan dengan murka-Mu, supaya aku jangan Kaubinasakan!
10:25Tumpahkanlah kepanasan amarah-Mu ke atas bangsa-bangsa yang tidak mengenal Engkau, ke atas kaum-kaum keluarga yang tidak menyerukan nama-Mu; sebab mereka telah memakan Yakub dan menghabisinya, dan membuat tempat kediamannya menjadi puing.