Baca: Efesus 4:17-32
"Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan." Efesus 4:31
Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, dan akhirnya tahun pun berganti tahun menunjukkan bahwa segala sesuatu ada akhirnya dan selalu berubah. Bila segala sesuatu harus ada akhirnya dan berganti dengan suasana baru, bagaimana dengan keadaan dan suasana hati kita? Apakah juga sudah mengalami pembaharuan? Jika di masa-masa lalu terjadi kegeraman, pertikaian, saling membenci, saling memfitnah di antara keluarga, teman, rekan sepelayanan atau di mana saja, apakah sampai hari ini rasa itu masih tertanam di dalam kita, sehingga timbul suatu akar pahit? Apakah kita terus diam saja dan bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa, padahal di hati kita masih berkemelut rasa dendam, pahit dan sakit hati?
Sebagai anak-anak Tuhan kita tidak boleh terus-menerus menyimpan akar pahit itu. Harus segera dibereskan! Kita harus dengan rendah hati datang kepada Tuhan Yesus dan membuka hati kita untuk dijamah dan diselidiki oleh Roh Kudus sehingga kita menyadari segala perbuatan salah kita dan bukan sebaliknya: kita tetap merasa benar dan menyalahkan orang lain. Jika telah diperdamaikan atau ditegur oleh pihak lain demi kebaikan kita janganah kita marah dan dendam. Ingat, "Apabila kamu menjadi marah, janganah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis." (Efesus 4:26-27). Sebaliknya "...hendakah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu." (Efesus 4:32). Jangan pernah berharap Tuhan akan mengampuni kita apabila kita tidak mau mengampuni orang lain. Ditegaskan kembali demikian: "...jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang. Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu." (Matius 6:14-15).
Tuhan tidak menghendaki kita memiliki dendam dan terus-menerus menyimpan akar pahit. Kita harus bersikap ramah, penuh kasih mesra dan saling mengampuni satu sama lain.
Kita yang telah beroleh pengampunan dari Tuhan juga harus mau membuka hati untuk mengampuni orang lain, dan buanglah semua kepahitan yang ada!
"Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan." Efesus 4:31
Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, dan akhirnya tahun pun berganti tahun menunjukkan bahwa segala sesuatu ada akhirnya dan selalu berubah. Bila segala sesuatu harus ada akhirnya dan berganti dengan suasana baru, bagaimana dengan keadaan dan suasana hati kita? Apakah juga sudah mengalami pembaharuan? Jika di masa-masa lalu terjadi kegeraman, pertikaian, saling membenci, saling memfitnah di antara keluarga, teman, rekan sepelayanan atau di mana saja, apakah sampai hari ini rasa itu masih tertanam di dalam kita, sehingga timbul suatu akar pahit? Apakah kita terus diam saja dan bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa, padahal di hati kita masih berkemelut rasa dendam, pahit dan sakit hati?
Sebagai anak-anak Tuhan kita tidak boleh terus-menerus menyimpan akar pahit itu. Harus segera dibereskan! Kita harus dengan rendah hati datang kepada Tuhan Yesus dan membuka hati kita untuk dijamah dan diselidiki oleh Roh Kudus sehingga kita menyadari segala perbuatan salah kita dan bukan sebaliknya: kita tetap merasa benar dan menyalahkan orang lain. Jika telah diperdamaikan atau ditegur oleh pihak lain demi kebaikan kita janganah kita marah dan dendam. Ingat, "Apabila kamu menjadi marah, janganah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis." (Efesus 4:26-27). Sebaliknya "...hendakah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu." (Efesus 4:32). Jangan pernah berharap Tuhan akan mengampuni kita apabila kita tidak mau mengampuni orang lain. Ditegaskan kembali demikian: "...jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang. Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu." (Matius 6:14-15).
Tuhan tidak menghendaki kita memiliki dendam dan terus-menerus menyimpan akar pahit. Kita harus bersikap ramah, penuh kasih mesra dan saling mengampuni satu sama lain.
Kita yang telah beroleh pengampunan dari Tuhan juga harus mau membuka hati untuk mengampuni orang lain, dan buanglah semua kepahitan yang ada!
Efesus 4:17-32 | |
4:17 | Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia |
4:18 | dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka. |
4:19 | Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran. |
4:20 | Tetapi kamu bukan demikian. Kamu telah belajar mengenal Kristus. |
4:21 | Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus, |
4:22 | yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, |
4:23 | supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, |
4:24 | dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. |
4:25 | Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota. |
4:26 | Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu |
4:27 | dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis. |
4:28 | Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan. |
4:29 | Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia. |
4:30 | Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan. |
4:31 | Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. |
4:32 | Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu. |