Lidah Kita, Hidup Kita !


Baca:  Mazmur 39:1-14

"Aku hendak menjaga diri, supaya jangan aku berdosa dengan lidahku; aku hendak menahan mulutku dengan kekang selama orang fasik masih ada di depanku."  Mazmur 39:2







         Tuhan sangat sedih bila melihat kehidupan orang Kristen yang tidak bisa menjadi kesaksian bagi orang lain.  Bagaimana kita bisa memenangkan jiwa baru dan membawanya kepada Kristus bila mereka lebih dulu tersandung oleh karena perbuatan-perbuatan orang Kristen sendiri?  Oleh karena itu mari kita koreksi hidup kita terlebih dahulu sebelum melangkah ke luar menjangkau jiwa-jiwa di luar sana.


     Mari kita mulai dari hal-hal sederhana terlebih dahulu yaitu menjaga lidah atau perkataan kita.  Banyak orang Kristen yang meremehkan dan menganggap sepele hal ini sehingga sering kita temukan ada orang Kristen yang masih suka berkata-kata kasar, menggosip, memfitnah, memaki-maki orang lain dan juga mengucapkan perkataan-perkataan yang negatif yang menunjukkan ketakutan, kekuatiran, keragu-raguan, ketidakpercayaan, sakit-penyakit dan sebagainya.  Ayub mengingatkan,  "Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku."  (Ayub 3:25).  Ketika  seseorang memperkatakan hal-hal yang negatif ia sedang mengungkapkan apa yang ada di dalam hati dan pikirannya;  ia sedang mendatangkan hal-hal negatif atas dirinya sendiri.  Semakin ia sering menggemakannya, seluruh tubuhnya semakin dicemarkan oleh perkataan-perkataan yang diucapkannya sendiri.  Apakah Tuhan tidak tahu dengan perkataan-perkataan yang kita ucapkan?  Salah besar!  Tuhan sangat memperhatikan setiap kata yang kita ucapkan.  Kita mengetahui hal ini karena Daud berkata,  "...sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya, semuanya telah Kauketahui, ya Tuhan."  (Mazmur 139:4).

     Bagi orang Kristen yang mau terus belajar mendisiplinkan dan menundukkan lidahnya di bawah kendali Roh Kudus, yang akan ia perkatakan adalah perkataan iman, selalu positif, suka memperkatakan firman dan mulutnya penuh dengan puji-pujian bagi Tuhan.  Saat itulah ia sedang mengucapkan kuasa dan kemenangan yang mendatangkan berkat dan hidup atas dirinya sendiri.  Dengan kekuatan kita sendiri tidak akan mampu menjinakkan lidah kita.  Hanya melalui kuasa Roh Kudus kita akan mampu melakukannya!

Cepat atau lambat kita akan menuai berkat-berkat dari Tuhan sebagai dampak dari perkataan yang kita ucapkan!