Percaya Mengalami Penggenapan Janji TUHAN (1)


Baca:  Markus 11:20-26

"Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya."  Markus 11:23






                Sebagai pemberita Injil, Rasul Paulus banyak dihadapkan ujian, tantangan, aniaya dan juga kesesakan.  Meski begitu tak sedikit pun ia merasa kecewa, mengeluh, bersungut-sungut, apalagi putus asa dan patah semangat.  Sebaliknya rohnya selalu menyala-nyala untuk memberi yang terbaik bagi Tuhan karena ia tahu bahwa penderitaan yang ia alami selama di dunia ini  "...tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan..."  (Roma 8:18).  Itulah sebabnya Rasul Paulus berkata,  "...hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat-"  (2 Korintis 5:7).

     'Percaya' adalah bagian terpenting dalam kehidupan anak-anak Tuhan, karena dengan memiliki percaya, mujizat dan perkara-perkara ajaib dapat terjadi.  "Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!"  (Markus 9:23b).  Bahkan  ayat nas di atas menyatakan bahwa dengan 'percaya' maka gunung pun dapat tercampakkan ke dalam lautan.  Amin!  Orang Kristen yang mempunyai percaya, pasti memiliki kehidupan yang berbeda dengan orang lain.  Perihal 'percaya' ini kita dapat belajar pula dari kehidupan Abraham yang adalah bapa orang percaya.  Ketika Abraham sudah berusia lanjut Tuhan berjanji akan memberikan kepadanya anak atau keturunan, namun sampai berumur 100 tahun barulah ia mendapatkan anak sesuai yang dijanjikan.  Secara manusia hal ini adalah sesuatu yang mustahil dan tidak masuk akal, tetapi mujizat itu terjadi karena Abraham tetap percaya.  "...Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan."  (Roma 4:20).

     Abraham mengalami penggenapan janji Tuhan dalam hidupnya karena iman percayanya.  Mengapa ia begitu percaya kepada Tuhan?  Karena ia telah mendengar bagaimana Tuhan berbicara dan berjanji kepadanya,  "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: 'Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.'"  (Kejadian 15:5).

Itulah yang menguatkan iman Abraham!