Membuang Semua Kedagingan



Baca:  Roma 8:1-17

"Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah."  Roma 8:8








       Perikop dari ayat firman Tuhan yang kita baca ini adalah hidup oleh Roh.  Artinya, setiap orang percaya yang hidupnya telah dimerdekakan dari dosa melalui pengorbanan Kristus di atas kayu salib wajib hidup menurut pimpinan Roh Kudus.  Segala perbuatan dosa  (kedagingan)  harus benar-benar kita tinggalkan, sebab  "...siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang."  (2 Korintus 5:17).


     Mengapa kita harus membuang semua perbuatan daging?  Alkitab dengan tegas menyatakan bahwa mereka yang hidup dalam daging tidak akan mungkin berkenan kepada Tuhan  (ayat nas),  "Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah,"  (Roma 8:7a).  Adalah sia-sia kita aktif beribadah setiap hari Minggu, ikut persekutuan di mana-mana, bahkan terlibat dalam pelayanan jika kita masih saja hidup dalam kedagingan.  Dalam suratnya rasul Petrus menegaskan,  "Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat."  (1 Petrus 1:18-19).  Oleh karena itu kita harus hidup sebagai  'manusia baru', yaitu dengan meninggalkan perbuatan-perbuatan lama kita yang penuh dengan hawa nafsu kedagingan.  "Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya."  (Galatia 5:24).

      Di tengah dunia yang bobrok ini Iblis dengan 1001 kiat jitunya berusaha untuk menjatuhkan kehidupan orang percaya, sehingga banyak orang Kristen, bahkan para pelayan Tuhan, yang terseret di dalamnya, masih saja hidup dalam kedagingan, terikat dan dikendalikan oleh dosa sehingga melakukan perbuatan dosa dianggap sebagai hal yang biasa dan wajar.  Ibadah dan pelayanan yang dilakukan dianggap sebagai rutinitas semata.  Ibadah dan pelayanan terus berjalan, sementara perbuatan dosa juga enggan dilepaskan;  apalah artinya semua itu.  Berhati-hatilah!  "Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup."  (Roma 8:13).

Baca:  Galatia 3:1-14

"Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging?"  Galatia 3:3

      Tuhan menghendaki kita untuk hidup menurut pimpinan Roh kudus dan tidak lagi menuruti keinginan daging,  "Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging--karena keduanya bertentangan--sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki."  (Galatia 5:17), dan sudah sangat jelas bahwa  "...barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu."  (Galatia 6:8).

     Jika kita pelajari dalam firman Tuhan, orang yang hidup dalam kedagingan adalah orang yang pikirannya selalu dikuasai oleh keinginan daging atau memikirkan hal-hal yang bersifat daging,  "...Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh."  (Roma 8:5).  Bisa saja secara fisik kita rajin dan aktif pergi ke gereja dan persekutuan tetapi pikiran dan hati kita tidak sepenuhnya tertuju kepada Tuhan.  "Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.  Percuma mereka beribadah kepada-Ku,"  (Matius 15:8-9a).  Atau kita sebagai penyandang dana pembangunan gereja, membantu fakir miskin dan anak-anak yatim piatu, tetapi motivasi hati kita tidak benar:  bukan untuk hormat dan kemuliaan nama Tuhan tapi untuk memuliakan diri sendiri dan mencari pujian dari manusia.

     Selain itu orang yang hidup dalam kedagingan sama dengan orang yang munafik.  Mereka menjalankan ibadah tapi tidak memiliki rasa takut akan Tuhan, tetapi saja hidup dalam ketidaktaatan.  Ibadahnya hanya sebatas lahiriah agar terlihat oleh orang lain.  Tuhan sangat membenci orang-orang seperti ini.  Perhatikan apa yang dikatakan Tuhan kepada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi:  "Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan."  (Matius 23:28).


Tuhan menghendaki kita menjadi anak-anakNya yang taat, mau dipimpin oleh Roh Kudus dan membuang segala kedagingan sehingga hidup kita berkenan dan menyenangkan hati Tuhan!