Milikilah Hati Yang Taat



Baca:  Yehezkiel 11:14-25

"Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh yang baru di dalam batin mereka; juga Aku akan menjauhkan dari tubuh mereka hati yang keras dan memberikan mereka hati yang taat,"  Yehezkiel 11:19





       Sudah berapa lama Saudara menjadi Kristen?  Sejauh ini, sudahkah kita menjadi seorang Kristen yang taat?  Ini menjadi bahan evaluasi bagi diri kita sendiri, tidak perlu menunjuk atau menghakimi orang lain.  "Baiklah tiap-tiap orang menguji pekerjaannya sendiri; maka ia boleh bermegah melihat keadaannya sendiri dan bukan melihat keadaan orang lain."  (Galatia 6:4-5).  Tak henti kita kembali diingatkan betapa pentingnya ketaatan bagi orang percaya.  Kata taat dalam bahasa Ibraninya adalah 'shama', yang berarti mendengar dengan cermat, memusatkan perhatian dan memahami.  Mendengar adalah awal sebuah ketaatan.  Dengan mendengar akhirnya kita mengerti dan memahami apa yang harus kita perbuat.  Dalam Roma 10:17 dikatakan, "Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus."


     Adalah percuma menjadi kristen bila kita tidak hidup dalam ketaatan, karena Tuhan tidak menghendaki kita hidup sebagai orang Kristen yang suam-suam kuku.  Kepada jemaat di Laodikia Tuhan menegur dengan keras,  "Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!  Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku." (Wahyu 3:15-16).  Tuhan menuntut ketaatan yang penuh dari kita.  Jika kita hidup dalam ketaatan Ia akan memberi arah yang benar dalam perjalanan hidup kita, seperti yang dikatakan Daud, "Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa." (Mazmur 16:11).

     Ketaatan juga merupakan pertanda bahwa kita mengasihi Tuhan dan memiliki hubungan yang karib dengan Dia, "Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya." (Yohanes 14:21).

Bila kita taat kita akan dikasihi oleh Tuhan!


Baca:  Mazmur 86:1-17

"Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu, ya Tuhan, supaya aku hidup menurut kebenaran-Mu; bulatkanlah hatiku untuk takut akan nama-Mu."  Mazmur 86:11

Kehidupan orang Kristen sungguh-sungguh tidak bisa dipisahkan dari ketaatan, sebab kita harus hidup dalam kehendak Tuhan, bukan kehendak diri sendiri.  Jadi harus ada penyangkalan diri!  Seringkali kita taat asal itu menyenangkan hati dan menguntungkan kita.  Bila harus berkorban dan itu sakit bagi daging, kita akan memberontak dan menolak untuk taat.  Tuhan menghendaki kita untuk taat di dalam segala perkara, dan selalu ada upah bagi orang-orang yang taat.  Karena itu sebagai orang percaya hendaknya kita belajar taat kepada Tuhan:  memahami kehendakNya dan melaksanakan firmanNya dengan sungguh-sungguh.

     Percayalah!  Ketika kita hidup dalam ketaatan kita akan memperoleh berkat dan mengalami mujizat dari Tuhan.  Ketika Raja Nebukadnezar memerintahkan seluruh rakyatnya untuk menyembah kepada patung, Sadrakh, Mesakh dan Abenego menolaknya dan tetap memilih untuk menyembah kepada Tuhan yang hidup, apa pun resikonya.  Raja pun menjadi sangat marah, lalu ia memerintahkan tentaranya untuk mencampakkan ke-3 pemuda tersebut ke dalam perapian yang menyala-nyala (dibuat tujuh kali lebih panas dari biasanya).  Matikah mereka?  Alkitab menyatakan bahwa mereka tetap hidup meski berada dalam perapian karena Tuhan menjadi pembelanya.  Mereka mengalami pertolongan Tuhan yang dahsyat dan luar biasa (baca Daniel 3:16-27).

     Ketaatan membuka kesempatan bagi kita untuk mengalami dan merasakan campur tangan Tuhan.  Jangan taat hanya karena kita sedang dalam masalah dan pergumulan yang berat, lalu ketika keadaan membaik kita sudah tidak lagi taat kepada Tuhan;  atau kita taat karena kita sungkan kepada hamba Tuhan dan supaya dilihat dan dipuji oleh orang.  Sia-sialah ketaatan yang demikian!  Biarlah ketaatan kita kepada Tuhan didasari oleh karena kita takut akan Dia dan sangat mengasihi Dia.  Ingat, kedatangan Tuhan sudah semakin dekat!  Dia datang untuk menjemput anak-anakNya yang hidup dalam ketaatan sampai akhir.


Jika kita tidak taat, kita akan menjadi orang-orang yang tertinggal.